JAKARTA, KOMPAS — Partai Amanat Nasional bersama ulama akan menjadi pelopor untuk mewujudkan pemilu yang damai dan menyejukkan. Perbedaan yang muncul harus disadari sebagai sebuah keniscayaan dalam proses demokrasi.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif didampingi Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bertemu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan jajaran pengurus PAN di Jakarta, Rabu (20/2/2019). Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menyatakan komitmennya bersama dengan PA 212 dan GNPF untuk menciptakan pemilu yang damai dan menyejukkan.
”Para ulama berkata bahwa kita ini ingin memilih pemimpin yang amanah, bukan mau perang,” kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli, jika proses demokrasi dalam Pemilu 2019 berjalan dengan damai, hal itu merupakan kemenangan bangsa Indonesia sesungguhnya. Meski begitu, ia mengingatkan, dalam demokrasi tersebut, perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
”Kami ingin saling mendukung agar pemilu yang menggembirakan, saling menghormati, dan saling menghargai,” ujar Zulkifli.
Zulkifli mengungkapkan, beberapa gerakan yang dilakukan oleh ulama selama ini juga terbukti berjalan dengan tertib. ”Dalam kegiatan reuni (212), rumput saja tidak rusak. Sampah juga tidak ada. Kami ingin damai dan aspirasi bisa sampai,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli juga diminta untuk menghadiri acara doa bersama oleh para ulama. Acara tersebut akan diselenggarakan di kawasan Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (21/2/2019) malam.
”Doa tersebut bertujuan agar pemilu yang aman dan damai bisa terselenggara. Selain itu, agar pemimpin yang dipilih sesuai dengan kehendak rakyat,” kata Zulkifli.
Disepakati bersama
Pada kesempatan yang sama, Ma’arif turut mendukung pernyataan Zulkifli untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang damai. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sebelum Pemilu 2019, ia mengajak agar komitmen tersebut bisa disepakati bersama.
”Untuk menjaga kondusivitas, kedamaian, dan keamanan. Kita bersama-sama menjadikan Pemilu 2019 nanti berjalan damai,” kata Ma’arif.
Ma’arif memastikan, undangan untuk doa bersama juga akan diberikan kepada semua unsur pimpinan partai politik (parpol). Adapun Zulkifli akan diberi waktu untuk menyampaikan sambutan dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR.
”Tujuannya agar semua umat yang hadir mendapatkan pencerahan untuk menjaga pemilu yang aman dan damai,” ujar Ma’arif. (FAJAR RAMADHAN)