Kesenangan Personal Dari Instagram
Komunikasi visual di media sosial lewat Instagram banyak dimanfaatkan untuk kesenangan personal, terutama pengingat momen kenangan. Bagi beberapa kaum muda, ekspresi kesenangan personal bahkan sengaja ditampilkan dengan tema dan citra diri seperti layaknya ditampilkan kalangan artis.
Bekal teknologi kamera yang kian canggih dan makin mudah digunakan menjadi modal bagi orang untuk memproduksi berbagai media visual yang menunjukkan dirinya.
Fenomena ini terekam juga di kalangan muda dalam jajak pendapat Kompas awal Februari lalu. Sekitar dua pertiga responden muda mengaku lebih banyak memanfaatkan instagram sebagai salah satu media dokumentasi. Sementara, sekitar 16 persen warga muda lain menjadikan Instagram sebagai media berbagi informasi.
Semakin banyaknya kaum muda yang menggandrungi Instagram membuat popularitas aplikasi ini kian melejit. Pada Februari 2019, instagram menjadi aplikasi gratis terpopuler kedua di pengunduh Play Store.
Meski diperingkat kedua, aplikasi ini lebih banyak menerima respon pengguna dibanding Facebook Lite di urutan pertama. Sebanyak 77,5 juta pengguna memberikan ulasan dan penilaian rata-rata 4,5 bintang. Instagram juga menduduki peringkat ketiga dalam kategori aplikasi foto dan video pada pengguna gawai Apple. Sebanyak 659 ribu pengguna memberikan review dengan rerata nilai 4,7 bintang. Kepopuleran instagram hanya kalah dari Youtube dan Adobe Lightroom.
Kendati populer di kalangan muda, hasil jajak pendapat ini juga menunjukkan bahwa hampir tujuh dari 10 kalangan muda tidak mementingkan bentuk tema Instagram mereka. Fungsinya yang lebih banyak digunakan warga muda sebagai media dokumentasi dan informasi, menjadikan mayoritas dari mereka (90 persen responden) tidak terlalu peduli dengan respons orang yang mengakses akun Instagram mereka.
Tema dan Citra
Kendati demikian, Instagram juga mempunyai fungsi lain berupa keleluasaan ekspresi diri bagi para pengguna. Dalam perkembangannya, kalangan pesohor banyak yang memanfaatkan Instagram untuk menunjukkan keseharian hidup mereka. Mereka menjadi influencer yang menampilkan berbagai visual dengan mendapat banyak apresiasi (likes) dari para pengikut (follower) akun Instagramnya.
Citra diri yang ditampilkan para influencer ini, diekspresikan dengan menata dan mempercantik dan menampilkan feed yang selalu menarik, segar, dan likeable. Citra diri visual yang ditampilkan influencer tak urung memberikan inspirasi serupa pada sebagian kalangan muda. Kendati belum banyak, ada 12 persen responden muda yang mengaku memanfaatkan Instagram sebagai media untuk menampilkan citra diri.
Selain itu, tema-tema tertentu yang konsisten ditampilkan para influencer juga menjadi salah satu penanda yang kemudian menjadi inspirasi bagi pengguna Instagram. Tiga dari sepuluh mahasiswa mengatur tampilan feed instagram secara tematis. Kelompok publik muda ini hanya akan mengunggah foto yang sesuai dengan tema yang telah mereka tentukan. Pengguna yang menetapkan tema makanan misalnya, akan memberlakukan aturan yang ketat dan membatasi unggahan terbatas pada tempat makan, jenis makanan, dan cara-cara memasak.
Memilih Visual
Upaya menampilkan tema atau citra diri tertentu diawali oleh sebagian kalangan muda dengan proses pra-unggah yang cermat. Publik muda juga melakukan kurasi pada karya visual sebelum mereka unggah. Sebanyak 35,1 persen melakukan editing dan 27,7 persen menunggu dahulu hingga memiliki waktu senggang untuk memilah.
Proses pra-unggah dilanjutkan dengan penulisan caption dan pemberian tagar. Selain membuat feed dapat dilihat oleh makin banyak orang, tagar juga membuat akun dikunjungi dan membuka peluang menambah pengikut. Tagar yang berfungsi untuk mempopulerkan feed ini selalu dipakai oleh 12,2 persen publik. Sebanyak 47,6 persen kalangan muda juga memanfaatkan tagar kendati dalam frekuensi yang tidak rutin. Beberapa kalangan muda (9,6 persen responden) tidak segan-segan mengedit ulang atau bahkan menghapus feed jika hanya sedikit akun yang memberikan apresiasi.
Kini, banyak juga warga muda pengguna Instagram mulai memperdalam keahlian membuat karya grafis, mengedit foto, atau bahkan merogoh kocek lebih dalam lagi untu berpetualang. Ada juga yang melakukan sebagai bagian dari bisnis, atau semata demi feed. (Litbang Kompas)