”Nano Bubble” Awali Revitalisasi Situ Pladen Depok
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Revitalisasi Situ Pladen di Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, segera dimulai. Sebagai langkah awal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memasang empat nano bubble yang berfungsi mengurai ikatan organik penghasil bau di tempat tersebut.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Karliansyah saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/2/2019), mengatakan, pemasangan nano bubble sudah dilakukan sejak Sabtu (16/2). Alat itu diharapkan mampu mengurangi bau tidak sedap di sekitar Situ Pladen.
”Alat itu berfungsi untuk menambah oksigen di dalam air sehingga bau tidak sedap akibat pencemaran bisa teroksidasi. Hal ini merupakan langkah awal sebelum nanti dilakukan pengerukan untuk menormalisasi daya tampung Situ Pladen,” ucap Karliansyah.
Karliansyah menambahkan, terkait rencana pengerukan, Menteri KLHK sudah bersurat kepada Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Harapannya, upaya pengerukan bisa dilakukan secepatnya.
Semenjak tercemar sampah, kondisi air di Situ Pladen menjadi keruh dan berbau tidak sedap. Tak hanya itu, lumpur yang diperkirakan setebal 3 meter mengendap di dasar situ dan membuat daya tampung situ menurun. Akibatnya, air sering kali meluap hingga menyebabkan banjir saat terjadi hujan deras.
Pencemaran juga terjadi pada air tanah di sekitar situ. Warga yang dulunya bebas menggunakan air tanah, kini harus membeli air bersih. Sebab, pencemaran yang terjadi di situ membuat air tanah di sekitar situ juga ikut tercemar. Belakangan, air tanah di beberapa titik di dekat situ berwarna kuning kecoklatan dan berbau. Warga sekitar berharap revitalisasi Situ Pladen bisa segera dilakukan.
Penertiban
Selain revitalisasi, penataan di sekitar situ juga akan dilakukan. KLHK akan menertibkan lapak-lapak pemulung di sekitar situ dan menjadikannya ruang terbuka hijau. ”Nanti, kami juga akan membuat instalasi pengolahan air limbah di tempat itu sehingga pencemaran air tanah bisa ditangulangi,” ujar Karliansyah.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad berharap KLHK berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Sebab, pada tahun ini Pemkot Depok juga sudah mengajukan permintaan dana bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait revitalisasi ini.
”Harapan saya, kalau ada (rencana) seperti ini, sebaiknya bersurat ke Pemkot Depok. Dengan demikian, hal ini bisa kami jadikan dasar untuk melapor ke Pemprov DKI,” kata Idris.
Menurut Idris, pada tahun ini Pemkot Depok sudah mengajukan permohonan bantuan dana sebesar Rp 26 miliar. Dana itu untuk merevitalisasi situ-situ di Depok yang memiliki peran menahan debit air yang akan masuk ke DKI.
”Kedatangan Menteri KLHK ke Situ Pladen tidak kami ketahui sebelumnya. Kalau tiba-tiba ada rencana revitalisasi seperti itu, kami bersyukur,” ucap Idris.
Situ lain
Selain Situ Pladen, revitalisai Situ Rawa Kalong yang terletak di Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Depok, juga akan dilakukan pada tahun ini. Sesuai janji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pemprov Jawa Barat akan memberikan dana hibah sebesar Rp 40 miliar untuk revitalisasi Situ Rawa Kalong ini. Nantinya, Situ Rawa Kalong akan dijadikan tempat wisata.
Adapun Situ Cilodong, menurut Idris, baru akan diusulkan rencana revitalisasinya pada tahun ini. Saat ini, Pemkot Depok tengah menyusun proyek perencanaan fisik situ tersebut.
”Revitalisasi Situ Cilodong memerlukan dana sebesar Rp 35 miliar. Dana itu akan digunakan untuk penataan, penertiban, dan pengerukan situ,” pungkas Idris. (KRISTI DWI UTAMI)