JAKARTA, KOMPAS— Pemerintah akan menetapkan fokus riset dan pengembangan di lingkungan kementerian dan lembaga negara. Selanjutnya, anggaran pemerintah akan dialokasikan sesuai fokus tersebut.
”Sebenarnya yang dibutuhkan ialah fokus. Sekarang ini terlalu terbagi ke macam-macam. Semua merasa penting. Tetapi mungkin nanti kita bicara, katakanlah fokus riset tentang pangan. Nanti saya akan bicarakan itu. Fokusnya dulu supaya tiap tahun ada yang dicapai dengan baik,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Kriteria penetapan fokus, menurut Kalla, akan didasarkan pada aspek kebutuhan bangsa Indonesia. Contohnya, riset dan pengembangan untuk pangan.
Untuk itu, menurut Kalla, banyak hal harus diperbaiki. Itu bukan berarti pemerintah harus mulai dari nol. Sebab, berbagai lembaga telah melakukan riset dan pengembangan.
Kolaborasi
Kolaborasi dan penyempurnaan riset yang sudah dan sedang dilakukan bisa menghasilkan inovasi yang dibutuhkan bangsa. Kolaborasi yang dimaksud bisa berbagai model melibatkan pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi.
Isu riset dan pengembangan kembali mengemuka setelah CEO Bukalapak Achmad Zaky pekan lalu mencuitkan pernyataan kontroversial tentang minimnya anggaran riset dan pengembangan di Indonesia dengan mengutip Wikipedia.
Seusai bertemu Presiden Joko Widodo, Sabtu lalu, Zaky mengatakan, tantangan ke depan ialah kompetisi mutu sumber daya manusia dan inovasi. Jika riset tak jadi fokus, Indonesia terjebak perang harga komoditas sehingga stagnan jadi negara berkembang. ”Saya sebagai pelaku industri, anak muda Indonesia, ingin sekali Indonesia fokus ke SDM berkualitas dengan riset dan teknologi,” katanya.
Presiden Jokowi menegaskan, anggaran pemerintah untuk riset dan pengembangan sudah besar, yakni Rp 26 triliun. Presiden berkomitmen terus meningkatkan alokasinya. Kini pemerintah menyiapkan kelembagaan besar untuk mengarahkan dana riset dan pengembangan di lingkungan pemerintahan agar tepat sasaran sehingga inovasi bermunculan.
”Sekarang, dana itu tersebar di kementerian, di lembaga- lembaga, sehingga fokusnya ke mana itu ingin kita benahi,” kata Presiden. (LAS)