DKI Pelajari Penyebab Ledakan Gas di Taman Anggrek
Oleh
Helena F Nababan/Wisnu Aji Dewabrata
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemprov DKI Jakarta mempelajari penyebab ledakan gas di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Rabu (21/2/2019). Enam orang terluka serta 14 gerai/toko rusak akibat kejadian ini.
Benni Agus Candra, Kepala Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang DKI Jakarta, Rabu (20/2/2019), memastikan pihaknya sedang mengecek Mal Taman Anggrek. Pihaknya harus menilai, apakah insiden ini berhubungan dengan keandalan bangunan atau kecelakaan saja. Dengan pertimbangan itu, pemberi sanksi akan berbeda.
"Jika ini karena masalah keandalan teknis bangunan, tentu akan dikenakan sanksi (oleh dinas). Tetapi kalau ini semata kecelakaan, maka bukan ranah dinas," jelas Benni.
Sesuai aturan, lanjutnya, pemilik atau pengelola bertanggung jawab atas bangunan/gedungnya. Tanggung jawab dituangkan dalam bentuk pemanfaatan bangunan/gedung termasuk pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.
Adapun dari aspek keandalan bangunan, pengawasan terhadap pemanfaatan bangunan gedung dilakukan pada saat perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) setiap 5 tahun dan/atau adanya laporan masyarakat.
Pemeriksaan secara berkala itu dilakukan oleh pengkaji teknis bangunan. SLF Mal Taman Anggrek adalah SLF perpanjangan tahun 2017.
Menurut kesaksian karyawan di Mal Taman Anggrek, Zahra (19), sebelum ledakan terdengar suara seperti gas bocor di gerai makanan lantai empat. Sejumlah karyawan lalu memeriksa sumber suara yang diperkirakan berasal dari bagian atap.
Sekitar pukul 10.15, muncul asap hingga terjadi ledakan. Zahra menyebutkan, ledakan itu menghasilkan percikan api, tetapi tidak membuat api menjalar semakin besar.
Anto (28), pegawai lain, mengatakan, suasana menjadi riuh setelah terjadi ledakan. Para karyawan di lantai empat kemudian berbondong-bondong turun melalui tangga darurat. ”Saat saya baru berjalan ke arah food court, terlihat asap mengepul ke arah luar,” kata Anto.
Manajer Promosi dan Periklanan Mal Taman Anggrek Elvira Indriasari, di Jakarta, Rabu, mengatakan, total kerusakan dan kerugian material terus didata oleh pengelola mal. Ia mengatakan, lokasi ledakan merupakan pusat jajanan Mal Taman Anggrek. Ledakan dipicu oleh pipa gas yang sedang diperbaiki.
”Saat ini, kondisi sudah terkendali. Fokus utama kami saat ini adalah untuk memastikan pengunjung dan penyewa di Mal Taman Anggrek merasa aman dan nyaman,” ujar Elvira ketika dihubungi.
Enam luka
Ledakan di mal yang termasuk Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, ini mengakibatkan 12 gerai dan 2 toko rusak.
”Selain kerusakan itu, terdapat enam korban luka ringan yang semuanya karyawan. Ada yang sudah dibawa ke Rumah Sakit Royal Taruma. Rata-rata, mereka menderita luka bakar dan luka akibat pecahan kaca,” kata Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi setelah memeriksa lokasi kejadian.
Hengki mengatakan, kejadian itu disebabkab ledakan mekanik akibat kebocoran pipa gas. Hal itu diketahui setelah mewawancarai saksi dan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan di lokasi kejadian.
Polisi juga sedang memeriksa bagaimana sistem instalasi pipa gas di mal sampai akhirnya terjadi ledakan. Hal itu diharapkan mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
Hingga kemarin sore, Hengki mengatakan, lantai empat masih disterilkan dari kegiatan apapun karena sedang diperiksa lebih detail oleh tim Pusat Laboratorium Forensik.
Selain di lantai empat, aktivitas jual-beli di Mal Taman Anggrek berjalan seperti biasa. Pengunjung dan karyawan terlihat keluar-masuk di pintu masuk utama.