JAKARTA, KOMPAS - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai integrasi seluruh moda angkutan umum mendesak dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang kian parah di ibu kota dan daerah sekitar. Selain itu, perluasan jangkauan angkutan umum juga penting ditingkatkan.
Dalam tempo satu bulan mendatang, DKI Jakarta diproyeksi memiliki dua moda transportasi baru yakni moda raya terpadu (MRT) rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, serta kereta ringan (LRT) rute Kelapa Gading-Velodrome. Kedua moda itu melengkapi sejumlah angkutan umum yang ada seperti bus transjakarta dan KRL Commuterline.
Beragamnya moda transportasi serta operatornya membutuhkan integrasi yang baik agar memudahkan pengguna angkutan umum dalam mobilitasnya.
“Semua (jalur MRT yang terbangun) sudah baik. Tinggal kita memutuskan untuk diperpanjang lagi, minimal 200 kilometer hingga sepuluh tahun mendatang.
Baru semua warga Jakarta terjamin transportasinya,” kata Wapres Kalla seusai menjajal MRT di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2/2019) pagi.
Ditemani Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar, Kalla menjajal MRT dari Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Lebak Bulus.
Anies menegaskan, integrasi seluruh moda transportasi akan terus dilakukan. Dengan integrasi itu diyakini layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu bisa terwujud.
“Targetnya 2030 kami bisa mengubah persentase saat ini, yakni 75 persen menggunakan kendaraan pribadi dan 25 persen kendaraan umum. Tahun 2030, 75 persen akan menggunakan kendaraan umum, dan 25 persen kendaraan pribadi,” ujarnya. Dengan begitu Jakarta akan terbebas dari kemacetan yang sudah menjadi persoalan selama puluhan tahun.
Siapkan fase lanjutan
Perjalanan MRT sepanjang 16 kilometer dari Bundaran Hotel Indonesia ke Lebak Bulus, kemarin, ditempuh selama lebih kurang 30 menit dengan melewati 11 stasiun.
Wapres Kalla menyampaikan bahwa MRT memenuhi seluruh syarat moda transportasi yang baik. Tidak hanya nyaman dan aman, MRT juga tepat waktu.
“Tiga hal yang sangat penting daripada moda transportasi itu adalah nyaman, aman, dan tepat waktu. Ini (MRT) sangat memenuhi. Kalau bus kan belum memenuhi karena terkadang masih berhenti lama,” ujarnya saat memberikan keterangan didampingi Budi Karya, Anies, dan Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii.
Pemerintah mengupayakan percepatan penyelesaian pembangunan MRT fase II, yakni dari Bundaran HI ke Ancol. Jalur MRT sepanjang 14 kilometer itu rencananya mulai dibangun pada bulan Maret.
Pembangunan jalur MRT akan dilanjutkan dengan fase III, yang menghubungkan Cikarang (Kabupaten Bekasi)-Balaraja (Kabupaten Tangerang). Rencananya, jalur MRT sepanjang 78 kilometer itu mulai dibangun pada tahun 2021.
“Untuk tahap IV, kami belum tahu lokasinya dimana,” kata Budi Karya.
Satu rangkaian MRT terdiri enam kereta yang bisa menampung 1.950 penumpang.