Dua ganda putra terbaik Indonesia bertukar pasangan, dan menjanjikan duel yang menarik pada laga terakhir Grup B Superliga Bulu Tangkis, hari ini.
BANDUNG, KOMPAS—Meski hanya memperebutkan posisi juara Grup B, pertemuan tim putra Djarum Kudus dan Jaya Raya Jakarta, Kamis (21/2/2019), menjadi persaingan bergengsi. Persaingan itu bisa menyuguhkan laga menarik antara dua ganda putra terbaik yang bertukar pasangan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Ahsan dan Marcus Fernaldi Gideon/Hendra Setiawan.
Sama-sama telah meraih dua kemenangan, Djarum dan Jaya Raya memastikan lolos ke semifinal. Keduanya menang 5-0, pada pertandingan Rabu. Djarum menang atas Hitachi Jepang dan Jaya Raya mengalahkan Jatim United.
Posisi Jaya Raya dan Djarum hanya dibedakan oleh selisih pertandingan yang dimenangi. Jaya Raya unggul setelah Hendra dan kawan-kawan memenangi 10 pertandingan tanpa kalah, sedangkan Djarum kehilangan satu nomor saat menang, 4-1, atas Berkat Abadi Banjarmasin.
”Sebenarnya kami tidak menentukan harus jadi juara grup. Yang penting, semua pemain berusaha maksimal, hasil akan mengikuti,” kata Manajer Djarum Fung Permadi.
Meski menilai kekuatan Jaya Raya merata, Fung mengatakan, peluang pada setiap nomor seimbang. Mereka akan menurunkan formasi terbaik seperti saat melawan Hitachi. Kemenangan atas tim Jepang ini didapat Ihsan Maulana Mustofa, Kevin/Ahsan, Shesar Hiren Rustavito, Akbar Bintang Cahyono/Berry Angriawan, dan Albert Alvin Yulianto. Djarum juga masih punya tungga Ikhsan Leonardo Rumbay.
Adapun Marcus mengatakan, juara grup B akan lebih baik karena terhindar dari juara Grup A pada semifinal. Hingga Rabu malam, juara bertahan Musica yang diperkuat Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, memimpin klasemen Grup A.
Tukar pasangan
Jika kedua tim memainkan formasi terbaik, Kevin/Ahsan akan bertemu dengan Marcus/Hendra pada ganda pertama. Kedua ganda ini adalah pertukaran dua ganda putra Indonesia berperingkat terbaik saat ini, yaitu ganda nomor satu dunia, Kevin/Marcus, dan Hendra/Ahsan (7).
Meski sering berlatih dan bertukar pasangan di pelatnas Cipayung, Superliga ini menjadi pertemuan pertama Kevin/Ahsan dan Marcus/Hendra dalam pertandingan. ”Peluang untuk menang sama. Kami akan berusaha yang terbaik karena mereka juga pasti tak ingin kalah,” kata Ahsan.
”Tentu saja ingin menang. Mudah-mudahan kami diturunkan supaya penonton juga senang bisa menyaksikan pertandingan yang ramai,” komentar Marcus.
Diberi julukan ”Minions” oleh penggemarnya, duet Kevin/Marcus terkenal karena permainan cepat mereka, termasuk kecepatan antisipasi Kevin di depan net. ”Kevin punya kecepatan, Koh Hendra bagus dalam penempatan bola. Dia juga banyak pengalaman,” kata Marcus, menilai kelebihan kedua pemain yang berperan sebagai pengatur serangan.
Saat ditanya lebih nyaman bermain dengan siapa, Hendra membantu menjawab, ”Pasti lebih cocok dengan yang mainnya cepat, hahaha.”
Dalam formasi sebenarnya, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan telah delapan kali bersaing pada pertandingan internasional. Kevin/Marcus unggul 6-2, termasuk pada pertemuan terakhir, final Indonesia Masters di Jakarta, 22-27 Januari.
”Ada peluang untuk menang bersama Marcus. Soalnya selama ini sering kalah kalau melawan Kevin/Marcus,” kata Hendra.
Penentuan
Di bagian putri, dua pertandingan di Grup Y akan menentukan nasib tiga tim, yaitu Mutiara Cardinal Bandung, Djarum, dan Saishunkan Nihin-Unisys Jepang, yang sama-sama berpeluang. Hingga dua pertandingan yang telah dijalani masing-masing tim, urutan dalam klasemen grup tersebut adalah Mutiara dengan dua poin dari dua kemenangan, Djarum (1), Unisys (1), dan Granular Thailand (0).
Posisi Mutiara dalam puncak klasemen bisa tergeser jika mereka kalah telak dari Djarum. Ancaman juga datang dari Unisys jika bisa mengalahkan Granular.
“Kami seharusnya bisa unggul dari nomor tunggal. Mudah-mudahan saya bisa menyumbangkan kemenangan. Untuk ganda, peluang menangnya sama,” kata Gregoria Mariska Tunjung, tunggal pertama Mutiara.
Saat melawan Unisys pada Rabu, Mutiara kehilangan satu angka dengan kekalahan Gregoria dari Ayumi Mine, 13-21, 16-21. Tunggal putri berperingkat ke-13 itu mengatakan, dia kurang sabar saat harus menyerang setelah menjalani reli. Apalagi, Mine punya kemampuan untuk selalu mengembalikan kok meski tak punya pukulan yang menjadi senjata.
Sementara itu, Fung mengatakan, Mutiara menjadi lawan berat untuk tim putri Djarum. “Tetapi, apapun bisa terjadi pada kejuaraan beregu,” katanya.