BANDUNG, KOMPAS — Dua kali ikut serta dalam kejuaraan bulu tangkis beregu Djarum Superliga Bulu Tangkis, dua kali pula tim putra-putri Berkat Abadi Banjarmasin lolos ke semifinal. Dengan hanya mengandalkan masing-masing satu pemain asing di tim putra dan putri, Berkat Abadi akan menantang tim besar pada semifinal.
Putra-putri Berkat Abadi ke semifinal setelah menempati peringkat kedua pada tiap-tiap grup. Tim putra hampir pasti menempati peringkat kedua Grup A setelah memenangi pertandingan kedua.
Pada pertandingan di Sabuga, Bandung, Kamis (21/2/2019), Berkat Abadi putra menang 3-2 atas Daihatsu Astec Jakarta. Kemenangan itu memastikan klub asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tersebut di peringkat dua besar dengan dua poin, hasil dari dua kali menang dan sekali kalah.
Posisi akhir dalam klasemen Grup A masih menanti hasil Musica Trinity melawan Sports Affair Malaysia pada Kamis malam. Namun, dengan tim bertabur bintang, seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Fajar Alfian, dan Lee Yong-dae (Korea Selatan), Musica yang selalu menang pada dua pertandingan sebelumnya seharusnya bisa mempertahankan posisi sebagai juara Grup A.
Tidak ada perbedaan besar, sih, antara main sebagai ganda pertama dan kedua.
Kemenangan pada pertandingan terakhir didapat setelah melalui perlawanan ketat Daihatsu Astec, yang merupakan kumpulan pemain-pemain muda pelatnas. Berkat Abadi unggul 2-0 melalui kemenangan pemain Perancis, Brice Leverdez, dan Kenas Adi Haryanto/Rian Agung Saputro.
Berbeda dengan dua pertandingan sebelumnya, Berkat Abadi menurunkan Kenas Adi Haryanto/Rian Agung Saputro sebagai ganda pertama. Ini karena mereka mengganti ganda lain, yaitu Agrippina Prima Rahmanto Putera/Ricky Karanda Suwardi, yang selalu kalah pada dua pertandingan sebelumnya. Formasi mereka berubah menjadi Agrippina/Lukhi Apri Nugroho.
”Tidak ada perbedaan besar, sih, antara main sebagai ganda pertama dan kedua. Sebelumnya main jadi ganda kedua saat tim sudah menang. Kalau sekarang, memang tekanan terasa sedikit lebih besar. Tetapi, kalau tidak ada tekanan, artinya tidak ada keinginan untuk menang,” ujar Kenas.
Daihatsu Astec menyamakan skor menjadi 2-2 dengan kemenangan Gatjra Piliang Fiqiliahi Cupu dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob. Kemenangan Berkat Abadi ditentukan oleh kemenangan Wisnu Yuli Prasetyo atas Iqbal Aji Tri Pamungkas, 21-19, 21-10.
Kalau sudah semifinal, peluang semua tim sama, baik tim besar maupun tim kecil. Semua ingin menang.
Pada semifinal, tim putra Berkat Abadi, yang menempati peringkat ketiga pada Superliga 2017 di Surabaya, akan melawan juara Grup B yang diperebutkan Jaya Raya Jakarta dan Djarum Kudus pada Kamis malam. Pemenang dari pertandingan tersebut akan menjadi lawan Berkat Abadi. ”Kalau sudah semifinal, peluang semua tim sama, baik tim besar maupun tim kecil. Semua ingin menang,” kata Kenas.
Selain pemain binaan sendiri dan gabungan pemain dari klub lain, putra Berkat Abadi diperkuat pemain Perancis, Brice Leverdez. Dia menjadi andalan untuk tunggal pertama.
Ulangan final 2017
Sementara itu, putri Berkat Abadi yang menjadi peringkat kedua Grup X akan berhadapan dengan juara bertahan, Mutiara Cardinal Bandung (juara Grup Y). Ini menjadi ulangan final Superliga 2017 ketika Mutiara menang 3-0.
”Saya tidak bilang kami akan membalas kekalahan dua tahun lalu karena skuad dan pengurus sekarang berbeda. Kami akan berusaha memaksimalkan kekuatan yang ada,” kata Manajer Berkat Abadi Fran Kurniawan.
Fran mengatakan, peluang tim putri Berkat Abadi melawan Mutiara adalah 40:60. ”Tetapi, di lapangan apa pun bisa terjadi, apalagi ini kejuaraan beregu,” ujarnya.
Peluang Berkat Abadi untuk mengalahkan Mutiara cukup besar karena tunggal putri nomor satu Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, kemungkinan tidak akan memperkuat Mutiara. Dia harus kembali ke Jakarta untuk melanjutkan perjalanan ke Jerman. Gregoria termasuk salah satu dari empat pemain Indonesia yang akan tampil dalam Jerman Terbuka, 26 Februari-3 Maret. Berkat Abadi bisa memperoleh keuntungan dari kondisi itu melalui pemain Amerika Serikat, Zhang Beiwen.
Semifinal lainnya pada beregu putri akan berlangsung antara unggulan pertama Jaya Raya Jakarta (juara Grup X) dan Unisys Jepang (peringkat kedua Grup Y). Unisys menempati peringkat kedua, unggul atas Djarum Kudus yang tersingkir karena hanya berada di peringkat ketiga. Pada pertandingan Kamis, putri Djarum Kudus kalah 1-4 dari Mutiara.