JAKARTA, KOMPAS — Bank-bank di Indonesia membukukan pertumbuhan laba bersih bervariasi. Pertumbuhan laba bersih pada 2018 itu ditopang segmen unggulan tiap bank.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak Rp 3,9 triliun atau tumbuh 7 persen secara tahunan. Adapun laba bersih konsolidasi PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 3,5 triliun atau tumbuh 16,9 persen secara tahunan.
Direktur Utama Danamon Sng Seow Wah dalam paparan kinerja 2018 di Jakarta, Rabu (20/2/2019), menyampaikan, kinerja itu didukung transformasi yang dilakukan Danamon. Transformasi meliputi diversifikasi sumber pendapatan, fokus pada layanan nasabah, serta penerapan solusi berbasis teknologi dan digital.
Sng Seow Wah memaparkan, pertumbuhan laba bersih, antara lain, didorong pertumbuhan di segmen kredit perumahan rakyat (KPR) dan usaha kecil menengah (UKM). ”Selain itu juga pembiayaan otomotif melalui Adira Finance,” katanya.
Director and Chief Financial Officer Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia menambahkan, kredit UKM tumbuh 10 persen secara tahunan menjadi Rp 31,2 triliun.
Adapun pembiayaan yang disalurkan Adira Finance tumbuh 13 persen dibandingkan 2017 menjadi Rp 51,3 triliun. ”Pertumbuhan dua angka ini didorong pembiayaan baru yang tumbuh 15 persen untuk kendaraan roda dua dan 23 persen untuk kendaraan roda empat,” katanya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan dalam siaran pers menyampaikan, CIMB Niaga akan menjaga target pertumbuhan dan kualitas aset.
Per 31 Desember 2018, aset CIMB Niaga sebesar Rp 266,8 triliun. Adapun kredit yang disalurkan Rp 188,5 triliun, tumbuh 1,8 persen secara tahunan. Kontribusi kredit terutama dari KPR.