Walaupun Dikejar Waktu, Kualitas Bandara NYIA Tetap Diutamakan
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
WATES, KOMPAS — Progres pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo berjalan sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Kualitas bandara harus tetap diutamakan meskipun waktu pengerjaan semakin sempit. Pada April, bandara tersebut direncanakan sudah mulai beroperasi.
”Harus benar-benar dijaga semua keamanan bangunannya. Ini harus betul-betul diperhatikan karena ini sebagai bandara internasional,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno saat meninjau pembangunan Bandara NYIA, di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (21/2/2019).
Rini menyampaikan, nanti setelah bandara tersebut beroperasi, standar pelayanan internasional harus diterapkan sungguh-sungguh. Ia ingin agar bandara tersebut menunjukkan kualitas yang sebaik mungkin.
”Saya menekankan kepada PT Angkasa Pura I, ketika bandara ini buka, betul-betul memberikan pelayanan terbaik. Jadi, ada citra bahwa bandara ini betul-betul mempunyai kualitas yang baik,” kata Rini.
Direktur PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, sejauh ini, pembangunan bandara masih berjalan sesuai dengan target yang ditentukan. Ia menyatakan, pihaknya optimistis bandara tetap bisa beroperasi pada April nanti.
”Perkembangan sampai hari ini masih sesuai dengan target. Mudah-mudahan bisa berjalan terus dengan baik. Ini, kan, lagi diproses semua. Semuanya masih bisa dikejar. Yang paling penting, ini semua sesuai dengan rencana. Mudah-mudahan nanti sesuai yang diharapkan,” tuturnya.
Sebelumnya, Tauchid Purnomo Hadi, Project Manager Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta PT Angkasa Pura I, menyampaikan, progres pembangunan sisi udara (airside) sudah mencapai 69 persen. Sementara perkembangan pembangunan secara keseluruhan termasuk terminal baru mencapai 35 persen.
Terkait hal itu, Faik mengungkapkan, yang dikejar penyelesaian pengerjaannya pada April ini memang sisi udaranya. Hal itu dibutuhkan agar bandara tersebut bisa segera dioperasikan. Namun, waktu peluncuran bandara tersebut belum bisa dipastikan. Pihaknya masih harus menunggu verifikasi dari Kementerian Perhubungan sebelum mulai beroperasi.
”Nanti bergantung dari hasil verifikasi dari perhubungan. Yang penting, April nanti dari sisi udara ini bisa selesai 100 persen,” kata Faik.
Agus Pandu Purnama, General Manager Bandara Internasional Adisucipto PT Angkasa Pura I, menyampaikan, menurut rencana, Kementerian Perhubungan akan mulai memverifikasi bandara tersebut pada Maret.
Penerbangan yang bakal beroperasi adalah penerbangan internasional pindahan dari Bandara Internasional Adisutjipto. Total ada enam rute penerbangan internasional dari Yogyakarta dengan tujuan Malaysia dan Singapura.
Sementara itu, dari segi keamanan dan keselamatan, Tauchid menjamin, bangunan-bangunan yang nanti didirikan itu dapat menahan guncangan gempa sebesar 8,8 skala Richter. Sebab, ada potensi gempa besar di titik pembangunan bandara.
Selain itu, lantai dua dari semua gedung juga sudah disiapkan sebagai tempat evakuasi apabila terjadi tsunami. Sudah dipersiapkan pula utilitas darurat berupa listrik dan air di lantai dua semua bangunan yang didirikan.