Bantuan disalurkan untuk para pembudidaya ikan yang terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten. Alokasi yang disediakan sekitar 1,5 juta benih ikan dan 15 ton pakan untuk didistribusikan ke 18 desa di tujuh kecamatan.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS — Bantuan disalurkan untuk para pembudidaya ikan yang terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten. Alokasi yang disediakan sekitar 1,5 juta benih ikan dan 15 ton pakan untuk didistribusikan ke 18 desa di tujuh kecamatan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto membagikan bantuan tersebut di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Jumat (22/2/2019). Bantuan yang disalurkan ke desa itu sekitar 35.000 benih ikan lele dan 1,4 ton pakan lele.
Di Desa Sukarame terdapat 43 warga yang mendapatkan bantuan dari jumlah total sekitar 2.000 pembudidaya ikan di Kabupaten Pandeglang. ”Kami juga akan menyalurkan benih ikan nila, kakap, kerapu, dan bawal bintang. Selain itu, KKP akan mendistribusikan bibit rumput laut dan benur udang,” ujarnya.
Sebelumnya, tsunami melanda Banten pada 22 Desember 2018. Pandeglang termasuk kabupaten yang paling parah dihantam tsunami. ”Jika bantuan itu belum memadai, kami akan mendata pembudidaya yang masih membutuhkannya. Kami akan menyiapkan bantuan lagi dan menyalurkannya,” ucapnya.
Slamet mengatakan, perekonomian pesisir Kabupaten Pandeglang yang terdampak tsunami berangsur normal. Wisatawan mulai berdatangan. ”Karena itu, konsumsi makanan, termasuk ikan, juga meningkat. Budidaya ikan harus dipulihkan agar pasokan makanan tak terhambat,” ujarnya.
Jika bantuan itu belum memadai, kami akan mendata pembudidaya yang masih membutuhkannya. Kami akan menyiapkan bantuan lagi dan menyalurkannya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang Wowon Dirman mengatakan, pembudidaya ikan yang terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang paling banyak terdapat di Kecamatan Sumur, Panimbang, dan Carita. Dia tidak mengetahui nilai kerugian budidaya ikan karena dihantam tsunami.
”Kami hanya menyampaikan data mengenai jumlah dan lokasi pembudidaya ikan yang terdampak tsunami kepada KKP,” ujar Wowon.
Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang juga telah mengajukan permintaan agar KKP memberikan kapal dan bantuan perbengkelan untuk nelayan yang terdampak tsunami.
Ade Nawawi (40), warga Desa Sukarame yang mendapatkan benih ikan dan pakan dari KKP, mengucapkan terima kasih kepada KKP atas bantuan tersebut. ”Sekarang, saya semangat lagi dan termotivasi. Tadinya saya stres. Putus asa,” ujarnya.
Ade yang memiliki enam kolam itu beternak lele. Setelah mendapatkan bantuan tersebut, dia baru memulai usahanya lagi. Kuantitas lele yang dihasilkan dari kolam-kolam itu sekitar 3 kuintal setiap tiga bulan. Harga lele saat ini sekitar Rp 18.000 per kilogram.
”Waktu tsunami terjadi, saya baru menempatkan sekitar 5.000 benih lele dengan umur beberapa hari. Kolam-kolam tersebut terbengkalai karena saya mengungsi,” katanya. Saat itu, lanjutnya, harga benih lele sekitar Rp 200 per ekor.