Sandiaga Angkat Kesejahteraan Guru dan Pekerja dalam Debat
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, dinilai akan banyak mengangkat isu mengenai kesejahteraan guru dan pekerja dalam debat ketiga. Selain itu, Sandiaga juga akan cenderung tampil lebih santun.
Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan debat ketiga yang mempertemukan dua calon wakil presiden, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno, pada 17 Maret 2019. Tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, di Jakarta, Jumat (22/2/2019), mengatakan, kesejahteraan guru honorer yang belum diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN) menjadi gagasan penting yang akan diangkat dalam tema pendidikan nanti.
Menurut dia, kualitas pendidikan Indonesia dinilai tidak akan meningkat jika kesejahteraan guru tidak diperhatikan. ”Sandiaga akan sampaikan gagasan agar upah yang diterima oleh guru honorer minimal sama dengan UMR,” kata Andre saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Adapun mengenai tema ketenagakerjaan, Sandiaga juga akan menegaskan kembali komitmen Prabowo-Sandi tentang pembatasan tenaga kerja asing di Indonesia. Terlebih sudah ada kontrak politik yang disepakati dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada 1 Mei 2018 terkait dengan hal tersebut.
”Tingkat pengangguran kita masih tinggi sehingga pekerja asing yang boleh masuk harusnya hanya menjadi tenaga ahli di Indonesia,” kata Andre.
Santun
Sementara itu, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Eddy Soeparno, menilai, jarak usia yang jauh di antara kedua calon wakil presiden (cawapres) akan membuat Sandiaga tampil santun. Meski begitu, pandangan argumentatif yang bertolak belakang dengan lawan akan tetap dilontarkan.
”Kami tidak pernah mengenal kata menyerang, tetapi kami argumentatif. Jika ada pandangan lain dari pihak sebelah yang tidak kami setujui, pasti akan kami sampaikan,” kata Eddy di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Tak hanya karena perbedaan usia yang jauh, menurut Eddy, label wakil calon presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, sebagai seorang ulama akan turut memengaruhi penampilan Sandiaga. Pandangan-pandangan yang disampaikan akan selalu menjunjung tinggi etika.
”Apalagi kami melihat yang bersangkutan adalah seorang ulama. Itu akan sangat kami perhatikan. Tetapi, bukan berarti kami tidak argumentatif,” ujar Eddy.
Pertemuan
Menurut Eddy, para sekretaris jenderal partai politik koalisi telah mengadakan pertemuan yang juga dihadiri calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Salah satu agendanya adalah untuk membahas mengenai debat cawapres.
Menurut Eddy, meski dinilai sudah memiliki kompetensi dan kapasitas yang mumpuni, Sandiaga tetap diberikan pembekalan terkait dengan isu-isu terkait tema debat. Hal itu dimaksudkan agar Sandiaga tidak hanya membicarakan strategi umum, tetapi juga tatanan teknis dan aplikatif.
”Kami berkeyakinan cawapres mampu memberikan masukan dan pandangan yang sangat deskriptif dan detil,” kata Eddy. (FAJAR RAMADHAN)