BM Lukita Grahadyarini dari Florida, Amerika Serikat
·3 menit baca
FLORIDA, KOMPAS — Satelit Nusantara Satu meluncur dari Cape Canaveral Air Force Base, Florida, Amerika Serikat, Kamis pukul 20.45 waktu setempat atau Jumat (22/2/2019) pukul 08.45 WIB. Peluncuran satelit milik PT Pasifik Satelit Nusantara itu ditujukan, antara lain, untuk menyelesaikan ketimpangan akses internet broadband di Tanah Air.
Satelit Nusantara Satu buatan SSL Amerika Serikat (AS) itu diluncurkan dengan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX. Selain mengangkut satelit Nusantara Satu, Falcon 9 juga membawa dua satelit lain, yakni satelit SpaceIL Beresheet Lunar Lander milik Israel dan satelit milik Angkatan Udara AS.
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso menyebutkan, masih ada sekitar 25.000 desa dari 78.000 desa atau sekitar 25 juta orang dari total penduduk 250 juta orang di Indonesia yang tidak memperoleh konektivitas ataupun layanan internet memadai. Peluncuran satelit itu diharapkan membuka akses internet ke 25.000 desa dalam kurun 2 tahun hingga 2,5 tahun mendatang.
”PSN melalui satelit terbaru kami, satelit Nusantara Satu, bertekad menyediakan layanan internet ke pelosok wilayah Indonesia,” ujarnya. PSN merupakan perusahaan telekomunikasi satelit swasta pertama di Indonesia.
Satelit yang semula dinamakan PSN VI itu merupakan satelit pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi high throughput satellite (HTS). Satelit tersebut mampu memberikan layanan internet broadband ke seluruh Indonesia dengan kapasitas 15 gigabita per detik atau 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan satelit konvensional, yakni 4-5 gigabita per detik.
Adi mengemukakan, teknologi HTS memungkinkan kapasitas bandwidth lebih besar, biaya lebih efisien, dan umur satelit lebih panjang. Umur pakai satelit sekitar 15 tahun dengan daya tahan mencapai 30 tahun.
Peluncuran satelit Nusantara Satu yang berbarengan dengan dua satelit lain menggunakan roket Falcon 9 telah memangkas ongkos peluncuran satelit hampir separuh. Roket tersebut juga dinilai efisien karena roket pendorongnya akan kembali ke bumi dan dapat digunakan lagi untuk peluncuran berikutnya.
Adi mengemukakan, nilai investasi satelit tersebut sebesar 230 juta dollar AS. Pendanaan, antara lain, bersumber dari lembaga kredit ekspor Kanada, Export Development Canada (EDC), sebesar 142 juta dollar AS dan selebihnya dari ekuitas perusahaan.
Biaya ditekan
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi penerapan teknologi HTS pertama di Indonesia. Satelit itu juga memiliki kapasitas terbesar di Indonesia saat ini.
”Kami senang ada operator satelit yang melakukan dan memanfaatkan teknologi yang belum banyak digunakan, bahkan di dunia. Kami berharap biaya layanan internet di Indonesia bisa semakin murah,” kata Rudiantara di Jakarta dalam telewicara dengan jajaran direksi PT Pasifik Satelit Nusantara sebelum peluncuran satelit Nusantara Satu.
Satelit Nusantara Satu bermotto ”Satukan Nusantara” direncanakan mengorbit pada slot orbit 146 derajat Bujur Timur atau di sisi timur Papua Niugini, menggantikan peran satelit PSN VR2 yang dibangun tahun 1997.
Pembangunan satelit keenam milik PSN itu dimulai pada 2016 dan direncanakan beroperasi penuh mulai April 2019. Saat beroperasi pada April, sekitar 70 persen dari total kapasitas satelit Nusantara Satu sudah terpakai, antara lain disewa oleh pemerintah.
Direktur Jenderal Sumber Daya, Perangkat Pos, dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, saat ditemui di Florida, mengatakan, pemerintah menggunakan 50 persen dari total kapasitas satelit Nusantara Satu untuk pemenuhan layanan data internet, antara lain ke sekolah, rumah sakit, kantor polsek, dan koramil desa pada 15.000 titik di seluruh Indonesia.