logo Kompas.id
UtamaSwasta Cenderung Pilih Sistem ...
Iklan

Swasta Cenderung Pilih Sistem Bagi Hasil Produksi Gula

Oleh
M Paschalia Judith J
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/D_zNONh6b_z9G1_Cs3bb62W5mpg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F68917325-1.jpg
KOMPAS/ADI SUCIPTO

Suasana panen perdana tebu hasil kerja sama antara PT Kebun Tebu Mas dan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban di Surowiti, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (9/8/2018).

JAKARTA, KOMPAS — Dibandingkan dengan sistem beli putus tebu, perusahaan swasta cenderung memilih sistem bagi hasil produksi gula di pabriknya. Swasta menilai, sistem beli putus tebu bukan solusi meningkatkan kesejahteraan petani melalui harga yang terbentuk.

Dalam sistem beli putus, petani langsung dibayar berdasarkan harga tebu yang dijualnya. Perusahaan harus mengeluarkan uang terlebih dahulu untuk membeli tebu petani di muka.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000