JAYAPURA, KOMPAS - Curah hujan tinggi sejak Jumat malam menyebabkan banjir dan longsor menerjang sejumlah kawasan di tiga kecamatan Kota Jayapura, Sabtu (23/2/2019). Bencana alam tersebut merupakan yang kedua kali terjadi di Jayapura sejak awal tahun.
Dari pantauan Kompas, banjir melanda sejak pukul 04.00 WIT di permukiman warga Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan; Kotaraja; jalan umum di Distrik Abepura; serta perumahan warga di Kelurahan Hedam, Distrik Heram.
Banjir juga menyebabkan pohon dan lampu jalan di Jalan Skyland tumbang dan sejumlah jalan umum di daerah Entrop rusak cukup parah. Selain banjir, longsor melanda salah satu ruas jalan di wilayah Nafri dan Kotaraja. Dua lokasi ini terletak di Distrik Abepura.
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura telah mengeluarkan peringatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dari Jumat malam pukul sekitar 22.00 hingga Sabtu dini hari pukul 04.25 WIT.
Hingga pukul 10.00 WIT, air setinggi 60 sentimeter (cm) hingga 100 cm masih menggenangi rumah warga di Kompleks Organda dan Perumnas IV Distrik Heram. Sementara di lokasi permukiman lain, air mulai surut. Sejumlah personel Satuan Polisi Lintas Polres Jayapura Kota menutup beberapa lokasi jalan umum yang rusak dengan timbunan tanah.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano didampingi Kapolres Jayapura Kota Ajun Komisaris Besar Gustav Urbinas meninjau lokasi banjir, longsor, dan jalan yang rusak. Benhur yang ditemui seusai kegiatan peninjauan sejumlah lokasi terdampak bencana mengatakan, banjir dipicu tingginya curah hujan sehingga menyebabkan air meluap dari sungai.
Dinas Sosial Kota Jayapura diinstruksikan menyediakan tenda darurat dan bantuan makanan bagi warga yang rumahnya terkena banjir
"Tak ada korban jiwa dalam banjir ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jayapura masih mendata dampak banjir di sejumlah lokasi permukiman," ucap Benhur.
Benhur menambahkan, dirinya telah menginstruksikan jajaran Dinas Sosial Kota Jayapura menyediakan tenda darurat dan bantuan makanan bagi warga yang rumahnya terkena banjir.
Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Irawadi mengatakan, pihaknya menyediakan tiga tenda penampungan di sekitar lokasi permukiman warga yang masih tergenang air. "Saat ini, rumah yang ditinggali sekitar 500 keluarga masih tergenang air. Kami akan menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan bagi mereka," ujar Irawadi.
Dalam catatan Kompas, sejak awal tahun, banjir dan longsor kali ini merupakan yang kedua kali terjadi di Kota Jayapura. Sebelumnya, banjir dan longsor terjadi pada 6 Januari karena tingginya curah hujan. Saat itu, banjir melanda sekitar 80 rumah di Kompleks Organda, 70 rumah di Kelurahan Entrop, serta kompleks pertokoan di Papua Trade Center dan Pasar Inpres Dok XI di Distrik Jayapura Utara.