JAKARTA, KOMPAS Proses peleburan aplikasi Telkomsel Cash atau TCash menjadi platform LinkAja tertunda akibat persoalan teknis. Padahal, setidaknya dalam sebulan terakhir, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sudah menyiapkan proses ini.
Gangguan dalam proses konversi terjadi sejak pagi, sehingga mengundang protes penggunanya. Semula, proses migrasi dari TCash menjadi LinkAja dijadwalkan pada Jumat (22/2/2019).
"Kami memutuskan untuk menunda proses migrasi aplikasi ini sampai dengan awal pekan depan. Pelanggan akan kami kembalikan ke aplikasi TCash," kata Direktur PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) Danu Wicaksana, Jumat, di Jakarta.
Danu yang juga CEO TCash mengakui, pengunduh LinkAja cukup tinggi. Akibatnya, kapasitas sistem harus ditambah.
Danu menjelaskan, proses transaksi LinkAja menggunakan kode baca cepat atau QR Code, seperti halnya TCash. Hal ini juga berlaku untuk produk dan layanan lain yang terintegrasi dalam LinkAja.
Finarya merupakan perusahaan pengelola beberapa produk uang elektronik. Selain TCash, ada uang elektronik milik Telkom Group bernama T-Money dan bank BUMN, yaitu Mandiri E-Cash, BRI T-Bank, dan BNI UniQu.
Pemegang saham Finarya adalah sejumlah BUMN. Sejumlah BUMN lain, yakni Bank Tabungan Negara, Jiwasraya, Danareksa, dan Pertamina juga memiliki saham di Finarya.
Mengacu pada informasi di laman Bank Indonesia, ada dua jenis produk uang elektronik, yakni berbasis server dan berbasis cip. TCash adalah uang elektronik berbasis server.
Memudahkan
Secara terpisah, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gator Trihargo, di Jakarta, kemarin, menyampaikan, keberadaan LinkAja memudahkan nasabah bank-bank anggota Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Anggota Himbara adalah Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
"Nasabah bank-bank Himbara dipermudah dalam layanan pembayaran," kata Gatot.
Selain mempermudah nasabah, LinkAja yang akan diluncurkan pada Maret 2019 ini merupakan upaya mengifisienkan bank-bank BUMN. Menteri BUMN Rini Soemarno, tambah Gatot, menekankan agar produk uang elektronik disinergikan sehingga masing-masing bank tidak perlu menerbitkan produk serupa.
Gatot mengaku belum dapat menjelaskan target nasabah dan nilai transaksi yang bisa diraih. Namun, dengan melayani nasabah bank-bank Himbara, termasuk nasabah dari perusahaan-perusahaan BUMN lain, penggunaan LinkAja diharapkan cukup luas.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rohan Hafas mengungkapkan, bank Mandiri memiliki produk uang elektronik berupa Mandiri E-cash. Dengan keberadaan LinkAja, Mandiri e-cash akan dihilangkan atau dilebur ke dalam LinkAja.
Rohan menilai, dari sisi biaya, LinkAja akan menjadi lebih murah.
Perihal layanan mandiri e-cash, sebagaimana disebutkan di laman Bank Mandiri, mulai 1 Maret 2019 akan melebur menjadi LinkAja. (MED/FER)