WASHINGTON, SABTU —Amerika Serikat dan China optimistis dapat membuat kesepakatan yang mengakhiri perang dagang di antara kedua negara. Sejauh ini perundingan yang dilakukan delegasi kedua negara dinilai berlangsung dengan baik,
Sikap optimistis disampaikan Wakil Perdana Menteri sekaligus ketua tim perunding China, Liu He. Liu memimpin tim perunding China saat bernegosiasi dengan perwakilan AS sejak Kamis di Washington, AS. ”Kami yakin pada akhirnya akan ada kesepakatan. China sangat siap mengerahkan upaya terbaik,” ujarnya, Jumat (22/2/2019) sore, di Washington atau Sabtu siang WIB.
Presiden AS Donald Trump juga menyampaikan hal senada. Jika kesepakatan tercapai, perang dagang AS-China bisa terhindar. ”Saya pikir ada peluang sangat bagus sehingga kesepakatan akan dibuat. Jika kita melakukan dengan benar, saya akan memperpanjang itu,” ujarnya.
Komentar itu merujuk pada perundingan delegasi AS-China. Komentar tersebut juga mengacu pada tenggat pemberlakuan tarif baru bea masuk impor produk China yang bernilai total 200 miliar dollar AS.
Pada pertengahan 2018, Trump mengumumkan tarif bea masuk impor produk China mulai 1 Maret 2019 akan naik dari 10 persen menjadi 25 persen. Pengumuman itu dibalas Beijing dengan menyatakan akan menaikkan tarif bagi produk dengan total nilai 100 miliar dollar AS yang diimpor
China dari AS. Rencana tersebut memicu perang dagang di antara kedua kekuatan ekonomi terbesar di bumi itu. Belakangan, AS-China berunding dan Trump mengumumkan potensi penundaan pemberlakuan tarif baru impor.
Trump menyebut perundingan AS-China, antara lain, membahas dugaan manipulasi nilai tukar mata uang China, yuan. AS dan sekutunya menuding China sengaja menjaga nilai tukar yuan tetap rendah sehingga produk-produk China bisa murah.
Trump juga menyatakan berharap segera bertemu Presiden China Xi Jinping. Pertemuan direncanakan berlangsung di Florida pada Maret 2019. Dalam pertemuan lanjutan itu akan dibahas hal-hal terpenting dalam kesepakatan AS-China.