Peluncuran Buku dan Pameran Indonesian Women Artist “Into the Future” di Galnas
Oleh
·2 menit baca
GALNAS FOR KOMPAS
Karya instalasi seniman perempuan, Octora yang turut dipamerkan dalam Europalia di Brussels, Belgia tahun lalu berjudul "Women, Rice, Beast, and Provisions
Cemara 6 Galeri-Museum bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia akan meluncurkan buku dan menggelar Pameran Indonesian Women Artist (IWA) bertajuk “Into the Future”. Peluncuran buku dan pameran berlangsung, Selasa (26/2/2019), pukul 19.00 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, sedangkan pameran akan digelar mulai 26 Februari hingga 16 Maret 2019.
Buku IWA 2019 berisi tentang profil 21 perupa perempuan muda kontemporer Indonesia. Buku ini mengulas tentang perjalanan karya, konsep berkarya, dan pencapaian prestasi mereka.
Sebanyak 21 perupa perempuan tersebut, meliputi Andrita Yuniza Orbandi, Ayu Arista Murti, Cecilia Patricia Untario, Dita Gambiro, Elia Nurvista, Erika Ernawan, Etza Meisyara, Fika Ria Santika, Irene Agrivina, Kinez Riza, Maharani Mancanagara, Maradita Sutantio, Natasha Tontey, Octora, Prilla Tania, Restu Ratnaningtyas, Sanchia Tryphosa Hamidjaja, Syagini Ratna Wulan, Tara Astari Kasenda, Theresia Agustina Sitompul, dan Yaya Sung.
Para perempuan tersebut juga akan menggelar pameran, menampilkan 21 karya instalasi dan mixed media, mulai dari linocut, tekstil, fotografi, glass, kain kasa, keramik, cat air, plat besi, hingga ranting pohon.
Kesadaran dalam mensinergikan seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan menjadi kekuatan pameran ini melalui karya-karya video art, sound art, LED light, photo media, dan coding hingga penggunaan bakteri seperti acetobacter xylinum, serta bunga bakteri dari alat kelamin perempuan sebagai bagian konsep berkarya perupa. Pameran ini akan dikuratori Carla Bianpoen dan Citra Smara Dewi.
Selain peluncuran buku dan pameran, di sepanjang rangkaian pameran di Galnas juga akan diselenggarakan program edukasi publik bedah buku, diskusi Art Talk “Art, Science, and Technology”, tur kurator, dan diskusi “Seni Rupa, Kekayaan Intelektual dan Ekonomi Kreatif”. (ABK)
