Peternak Mendapat Muntahan Air Sisa Banjir di Utara Queensland
Oleh
Harry Bhaskara dari Brisbane, Australia
·3 menit baca
Brisbane, Sabtu - Peternak di Birdsville, sekitar 1600 km di sebelah barat Brisbane, menyambut gembira kiriman air dari utara Queensland yang dilanda banjir besar. Banjir itu sebelumnya menewaskan setengah juta ternak di wilayah utara Queensland.
Mengutip ABC, kontributor Kompas di Brisbane, Sabtu (23/2/2019), melaporkan air yang mengalir ke kota kecil di barat daya Queensland ini, di dekat perbatasan negara bagian South Australia dan Northern Territory, menjadi berkah bagi peternak yang sudah tujuh tahun menderita kekeringan dan sedang bersiap memasuki banjir 40 tahunan.
Peternak di Brisdville menyambut datangnya air dengan ramai-ramai menggiring ternak mereka yang berjumlah ribuan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan semua peralatan yang ada termasuk pesawat kecil, helikopter dan bahkan jet ski. Air itu berasal dari Sungai Diamantina yang luberannya bisa mencapai 30 kilometer di beberapa tempat kerontang.
“Ini tahun keselamatan bagi saya,” tutur Geoff Morton, generasi keempat pemilik Peternakan Roseberth yang berlokasi sekitar 30 kilometer dari Birdsville ke arah hulu Sungai Diamantina.
“Kami mengalami kekeringan dan sudah mau mengurangi jumlah ternak kalau hujan tidak juga turun. Air ini membawa keselamatan dan saya bisa memelihara ternak sampai 12 bulan ke depan,” tutur Morton pada ABC.
Para peternak di Birdsville terkejut melihat muntahan air dari Sungai Diamantina yang begitu cepat menggenangi daerah mereka. Fenomena ini disebut banjir kering (dry flood). Air datang dari luberan sungai pada kota pinggir sungai ini yang jumlah penduduknya hanya 120 orang dan yang selama tahun 2019 hanya mendapat curah hujan sebanyak 0.6 mm.
Wilayah yang seolah dialiri pipa kapiler alami yang membawa air dari sungai-sungai yang luber di wilayah yang luas ini dijuluki Negeri Selat Queensland (Queensland’s Channel Country).
“Hal ini begitu jarang terjadi. Saya sudah mengalami beberapa kali banjir yang berasal dari Sungai Diamantina, tapi yang ini datang seperti tsunami,” tutur Morton.
Ia menambahkan sekali air membasahi tanah, rumput akan tumbuh bagi ternaknya. Kelegaan peternak tidak betul-betul lepas karena mereka tahu kolega mereka yang jauh di utara ditimpa bencana banjir.
“Begitulah alam bukan? Tidak bisa dikontrol. Namun kesengsaraan mereka merupakan keceriaan kita,” tutur Bev Morton juga dari Peternakan Roseberth, ”kami prihatin akan keadaan mereka karena kita pernah mengalaminya juga. Namun ketika kami bangun dan melihat (air) ini, ini (seperti mendapat) lotre, betul. Saya bisa memandangnya sepanjang hari.”
Tidak semua yang berada di Negeri Selat Queensland beruntung. Peternak di daerah luberan Sungai Georgina dan Kali Copper tidak terlalu ceria karena volume air yang tumpah ruah di situ tidak sedramatis air dari Sungai Diamantina, meskipun hujan juga turun disana.
Wisata
Air tidak hanya mendatangkan manfaat bagi peternak tetapi juga para pegiat pariwisata.
“Wilayah ini kadang bagus dan kadang jelek. Bila anda datang beberapa bulan lagi, tinggi rumput bisa mencapai satu meter dan pemandangan menjadi hijau dimana-mana,” tutur Don Rowlands seorang penjaga cagar alam (ranger) di Queensland Parks and Wildlife Service.
Saat ini, jembatan di Birdsville menjadi tempat favorit penduduk untuk mengamati pergerakan air yang luber. Bila jalan darat ke Brisbane dan Adelaide dibuka kembali dalam waktu dekat, diperkirakan 10.000 turis akan datang untuk melihat fenomena air di Negeri Selat Queensland.
“Musim turis akan tiba. Ada yang datang dengan mobil four-wheel drive setiap tahun, tapi juga yang lain seperti pencinta burung dan fotografer,” tutur Ben Fullagar, pemilik pub yang tersohor di Hotel Birdsville.
Fullagar mengatakan truk dari Adelaide ke Birdsville yang berjarak 1.800 km membawa makanan yang dipesan penduduk dan bir untuk pub di hotel sebelum jalan darat itu terputus karena banjir.