Sebanyak 22 pemimpin Arab dan 28 pemimpin negara-negara Uni Eropa bertemu di Sharm el-Sheikh, Mesir, guna membahas isu-isu terorisme, migran ilegal, kemitraan, dan lain-lain.
SHARM EL-SHEIKH, KOMPAS Di tengah penjagaan sangat ketat, isu terorisme dan arus migran ilegal menjadi sorotan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab-Uni Eropa pertama di kota wisata Sharm el-Sheikh, sekitar 500 kilometer tenggara Kairo, Mesir. KTT dibuka Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pukul 17.00 waktu setempat atau 22.00 WIB, Minggu (24/2/2019).
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Presiden Romania Klaus Iohannis, yang juga menjabat Ketua Uni Eropa (UE), setiba di Sharm el-Sheikh hari Sabtu lalu langsung menyinggung tentang isu terorisme dan migran ilegal.
KTT Liga Arab-UE digelar selama dua hari, Minggu dan Senin ini, mengusung lima agenda, yaitu kemitraan Arab-Eropa, koordinasi menghadapi tantangan internasional, koordinasi mengatasi isu regional, koordinasi melawan teroris, dan koordinasi mengatasi arus migran ilegal dari Afrika dan Timur Tengah menuju Eropa.
Bendera 28 negara Eropa dan 22 negara Arab terlihat menghiasi kawasan Bandar Udara Internasional Sharm el-Sheikh, pusat kota, dan sekitar gedung konferensi internasional, menyambut KTT Liga Arab-UE yang pertama kali ini digelar.
Pemeriksaan militer dengan dibantu anjing pelacak, khususnya di sekitar gedung konferensi internasional tempat KTT, terlihat cukup ketat memeriksa kendaraan yang lalu lalang. Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan Mesir mengerahkan 2.000 personel pasukan untuk mengamankan jalannya KTT.
Dinamika hubungan Arab- Eropa terakhir ini cukup memberi sinyal positif terkait isu-isu besar di kawasan. Liga Arab sangat menghargai sikap Eropa yang menolak mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk mengakui kota Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Eropa juga bersatu sikap dengan Liga Arab dalam mendukung pemerintah PM Fayez al-Sarraj di Libya. Eropa juga bersama Liga Arab dalam mendukung solusi politik di Suriah dan pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi di Yaman.
Hubungan positif
Negara-negara Arab dan Eropa juga cukup positif dalam kerja sama membendung arus migran ilegal dari Afrika utara dan Timur Tengah ke Eropa, serta perang melawan teroris.
Hubungan ekonomi Arab- Eropa menunjukkan angka positif pula. Menurut keterangan pers kantor PM Mesir, neraca perdagangan antara negara-negara Arab dan Eropa naik 7 persen, yakni mencapai 315,9 miliar euro pada 2017, berbanding hanya 295,5 miliar euro pada 2016. Ekspor dari negara-negara Arab ke Eropa juga naik 20 persen, yaitu mencapai 121,6 miliar euro pada 2017, berbanding hanya 101,2 miliar Euro pada 2016.
Presiden Romania Klaus Iohannis memuji kerja sama Arab-Eropa selama ini dalam membendung arus migran ilegal melalui Laut Tengah, serta mencegah upaya penyusupan anggota teroris dari Suriah dan Irak menuju Eropa. Raja Salman sesampai di kota Sharm el-Sheikh juga menegaskan, bangsa Arab kini sedang menghadapi ancaman yang mengancam keamanan nasional.
”Mesir dan Arab Saudi kini memikul beban paling besar dalam menghadapi ancaman itu. Karena itu, Mesir dan Arab Saudi harus semakin meningkatkan upayanya dalam aksi melawan teroris,” ujar Raja Salman.
Dubes UE untuk Mesir, Ivan Surkos, mengungkapkan pula, hasil KTT Liga Arab-UE akan konkret dan memenuhi kepentingan bersama Arab-Eropa. Menurut rencana, akan diluncurkan Deklarasi Sharm el-Sheikh yang akan menjadi dokumen kerja sama dalam semua sektor.
Surkos menyampaikan pula, UE telah memiliki konsep solusi terkait isu-isu penting, seperti isu Palestina, Suriah, Yaman, dan Libya.
Ia menyebut, para pemimpin Eropa sangat berkepentingan memperkuat hubungan dengan dunia Arab. Ia mengungkapkan, negara-negara di Eropa dalam KTT ini akan menandatangani kesepakatan tentang peningkatan kerja sama di berbagai bidang, khususnya keamanan dan investasi.