DENPASAR, KOMPAS — PT Bank Mandiri Taspen atau Bank Mantap fokus memacu transformasi layanan melalui digitalisasi pada tahun ini. Langkah ini untuk memudahkan layanan bagi nasabah sekaligus menciptakan efisiensi.
”Selain digitalisasi, tahun ini kami juga akan menambah sekitar 60 titik layanan atau kantor di seluruh Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso pada peluncuran layanan otentikasi secara elektronik dan sistem kantor cabang pintar di Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Bali, Minggu (24/2/2019).
Josephus menambahkan, Bank Mantap yang dimulai pada 2015 dengan 1.100 karyawan saat ini memiliki 2.400 karyawan. Jumlah kantor cabang pada 2015 sebanyak 93 kantor dan hanya di Bali. Namun, saat ini jumlah kantor bertambah menjadi 274 kantor di 34 provinsi di Indonesia.
”Bank Mantap telah bertransformasi dari bank lokal di Bali menjadi bank nasional,” katanya.
Aset Bank Mantap tumbuh 12 kali lipat dibandingkan dengan 2015, yakni dari Rp 1,79 triliun menjadi Rp 20,94 triliun. Kredit tumbuh dari Rp 920 miliar pada 2015 menjadi Rp 15,52 triliun.
Adapun pertumbuhan laba dari 2015 ke 2018 sekitar 14 kali lipat, dari Rp 20,5 miliar menjadi Rp 333,5 miliar.
”Pertumbuhan kredit pensiunan sekarang tinggi. Otomatis mesin pertumbuhan kami tinggi sekali di situ dan mendukung pendapatan kami,” kata Josephus.
Menurut dia, penerapan teknologi informasi tersebut untuk memberi kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi. Bank Mantap fokus pada nasabah dari segmen pensiunan sehingga produk-produknya didesain untuk memudahkan layanan bagi para pensiunan tersebut.
Dia mencontohkan, melalui sistem kantor cabang pintar, nasabah tidak perlu menulis di kertas untuk bertransaksi dan mengantre. Layanan digital dan penggunaan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) menggantikan layanan transaksi yang sebelumnya menggunakan kertas.
Adapun otentikasi secara elektronik merupakan proses verifikasi data identitas nasabah pensiunan yang dapat dilakukan sendiri di setiap waktu dan lokasi nasabah. Cara mengaksesnya menggunakan gawai. ”Pensiunan yang baru-baru ini lebih terbiasa dengan gawai. Kami berupaya menjembatani itu semua,” ujarnya.
Direktur Bank Mantap Nurkholis Wahyudi menambahkan, Bank Mantap terus berusaha memudahkan nasabah dalam setiap layanan.
Berdasarkan data di laman Bank Mantap, Bank Mantap merupakan sinergi dua BUMN, yakni yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Taspen (Persero). Bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu per 23 Desember 2017 resmi berganti nama menjadi Bank Mandiri Taspen seiring izin Otoritas Jasa Keuangan.