Thailand, Indonesia, dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor karet mentah sebanyak 200.000 ton hingga 300.000 ton. Ketiga negara juga akan meningkatkan serapan karet di dalam negeri.
Kesepakatan itu diputuskan Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai anggota Dewan Tripartit Karet Internasional (International Tripartite Rubber Council/ITRC) di Thailand, Jumat (22/2/2019). Pertemuan dihadiri Minister of Agriculture and Cooperatives Kerajaan Thailand Grisada Boonrach, Minister of Primary Industries Malaysia Teresa Kok, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution hadir dalam pertemuan itu.
ITRC yang didirikan pada 12 Desember 2001 tersebut menyuplai 70 persen karet dunia.
Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Azis Pane mengapresiasi keputusan tiga negara yang kompak membatasi ekspor. "Hal ini membuktikan permasalahan harga karet internasional mesti melalui diplomasi ketiga negara dalam ITRC," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (24/2/2019).
Azis menilai, keputusan Indonesia, Thailand, dan Malaysia untuk membatasi ekspor menimbulkan sentimen positif di pasar internasional. Berdasarkan pantauannya, setelah keputusan ITRC terbit, harga karet dunia meningkat dari 1,41 dollar AS per kilogram (kg) menjadi 1,57 dollar AS per kg.
Selama ini, tambah Azis, ketidakkompakan ketiga negara anggota ITRC menimbulkan sentimen yang menekan harga karet internasional.
"Kalau tren harga karet internasional meningkat, harga karet di petani dapat di atas Rp 10.000 per kg," ujarnya.
Kalau tren harga karet internasional meningkat, harga karet di petani dapat di atas Rp 10.000 per kg.
Lebih lanjut
Ketua Umum Asosiasi Petani Karet Indonesia Lukman Zakaria mengatakan, tahun ini harga karet di tingkat petani Rp 5.000-Rp 6.000 per kg. Harga terus anjlok dari tahun lalu yang Rp 7.000 per kg.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan, menyebutkan, rincian teknis pembatasan ekspor akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan dua pekan mendatang.
Berdasarkan data Statistik Perkebunan Indonesia yang diterbitkan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, ekspor karet Indonesia pada 2015 sebanyak 2,63 juta ton senilai 3,699 miliar dollar AS. Pada 2016, ekspor turun menjadi 1,889 juta ton senilai 2,387 miliar dollar AS.
Terkait peningkatan penggunaan karet di dalam negeri, Azis berharap pemerintah mempertimbangkan sektor-sektor yang dapat menjadi unggulan ekspor. Menurut dia, Thailand dan Malaysia memiliki komoditas ekspor unggulan dari produk olahan karet.