Setiap kali penyakit demam berdarah dengue merebak di berbagai tempat, warga biasanya menanyakan kapan lingkungan tinggal mereka di-fogging ke pengurus rukun tetangga atau rukun warga. Namun, dibanding cara kimia yang berisiko tersebut, alam sesungguhnya menyediakan kekuatan penangkal.
Beragam jenis tanaman tumbuh di halaman rumah Sadiah Kasih (53), di RT 009 RW 006 Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Di antara ragam jenis tersebut, terdapat sejumlah tanaman pendek berbatang lurus dan ramping, dengan daun-daun yang juga ramping tumbuh dari bawah sampai atas. Tanaman inilah yang jadi senjata mengusir nyamuk. Lavender namanya.
“Sejak lavender ditanam, jumlah nyamuk makin lama makin berkurang. Kalau malam berkumpul di sini (teras), nyamuk mengganggu banget. Sekarang, nyamuk masih ada, tapi paling satu atau dua saja,” tutur Sadiah, Rabu (20/2/2019).
Sejak lavender ditanam, jumlah nyamuk makin lama makin berkurang.
Sebelumnya, lanjut Sadiah, obat nyamuk bakar pun tidak cukup ampuh untuk menangkal kedatangan nyamuk. Serangga yang bisa menjadi pengantar berbagai macam penyakit pada manusia ini seakan tidak takut. Kini, nyamuk enggan datang meski Sadiah semakin jarang menyulut obat nyamuk.
Pengalaman serupa juga dialami Muhammad Syafii (33), penduduk RT 006 RW 006 Marunda. Satu pot berisi tanaman lavender ditempatkan di depan rumahnya. Setelah hampir sebulan bersama lavender, ia makin jarang menyalakan obat nyamuk bakar karena makin sedikit nyamuk yang datang. “Biasanya, setiap malam pakai obat nyamuk,” ujarnya.
Lavender tidak berdiri sendiri. Di dalam rumah Sadiah dan Syafii, terdapat wadah-wadah semacam mangkok yang berisi rajangan sereh. Tanaman beraroma sedikit menyengat ini juga mampu menghalau nyamuk. Syafii, misalnya, menempatkan rajangan sereh di dapur serta kamar mandi.
Keakraban Sadiah dan Syafii dengan lavender serta sereh merupakan hasil gerakan tanggal 25 Januari lalu. Saat itu, Lurah Marunda Hilda Damayanti mencanangkan penanaman 2.000 tanaman lavender dan gerakan merajang sereh sebagai upaya menanggulangi demam berdarah dengue. Penyakit dipicu oleh virus dengue, yang dibawa nyamuk jenis Aedes aegypti dan ditularkan ke manusia lewat gigitannya.
“Tidak usah beli obat nyamuk lagi. Lebih baik, tanam lavender dan rajang sereh karena biayanya lebih murah,” kata Hilda. Menurut dia, rajangan sereh bisa efektif mengusir nyamuk dalam sebulan. Setelah itu, ganti dengan rajangan sereh segar kembali.
Gerakan “kembali ke alam” untuk menangkal nyamuk digaungkan hingga tingkat provinsi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penanganan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue. Gubernur memerintahkan jajaran di bawahnya antara lain untuk menggerakkan penanaman pohon pengusir nyamuk di setiap rumah.
Bahkan, Ingub tersebut lengkap menginformasikan jenis-jenis tanaman pengusir nyamuk untuk jadi rujukan perangkat daerah dan masyarakat mencari jenis tanaman yang tepat. Selain lavender dan sereh, pemprov juga memasukkan antara lain jenis tapak dara (geranium), rosemary, bunga kenikir, dan zodia.
Bukan hanya tanaman. Ingub juga mendorong penaburan ikan pemakan jentik, seperti jenis cupang, ikan mas, cetul, dan cere.