TANGERANG SELATAN, KOMPAS - Karyawan perusahaan otobus atau PO di Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, mengeluh karena sepinya penumpang. Bahkan, dalam sehari mereka pernah tidak mendapat penumpang sama sekali karena sulitnya akses angkutan umum ke terminal ini.
Berdasarkan pantauan di Terminal Pondok Cabe, Senin (25/2/2019), terminal tipe A yang diresmikan akhir Desember 2018 terlihat lengang. Di lantai dua terminal, sejumlah karyawan PO menganggur karena tak ada penumpang yang membeli tiket. Sementara di ruang tunggu, yang juga berada di lantai dua, jumlah penumpang hanya 7 orang.
Agen PO Gunung Mulia, Sadino (69), menyatakan, jumlah penumpang yang membeli tiket per hari berkisar tiga empat penumpang. “Dalam seminggu, setidaknya ada dua atau tiga hari yang kondisinya plong (tidak ada penumpang) sama sekali,” kata Sadino.
Dia melanjutkan, sepinya penumpang disebabkan belum adanya akses angkutan umum ke terminal ini. Hal itu membuat penumpang lebih memilih naik di agen-agen di pinggir jalan.
Juqi (27), salah seorang penumpang di Terminal Pondok Cabe, menuturkan, dia dan empat anggota keluarganya harus naik transportasi daring dari rumahnya di Ciganjur, Jakarta Selatan. Jika naik transportasi umum, dia harus berganti moda beberapa kali. “Itupun tak ada angkot yang langsung nganter ke sini,” kata penumpang tujuan Jawa Timur ini.
Terminal yang dibangun di atas tanah seluas 2,4 hektar ini digadang-gadang menjadi pusat transit pengganti Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang kini menjadi stasiun utama transportasi massal moda raya terpadu (MRT). Terminal ini juga menjadi salah satu terminal berkonsep kawasan berorientasi transit (TOD) dan dikelola Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Menurut keterangan sejumlah agen PO, penumpang bus tujuan Jawa masih beranggapan bahwa terminal bus tujuan Jawa berada di Lebak Bulus. Belum banyak penumpang yang mengetahui bahwa terminal sudah dipindahkan ke Terminal Pondok Cabe. Di samping itu, sejumlah PO masih menaruh agen di sekitar kawasan Lebak Bulus.
Hal ini dibenarkan oleh Komandan Operasional Terminal Pondok Cabe Izgy Yudhi Susanto. Menurut dia, penumpang masih memilih naik di agen maupun pool bus yang ada di Parung, Ciputat, Pasar Jumat, dan Pondok Pinang.
“Untuk mengatasi hal ini, kami akan menyosialisasikan kepada masyarakat dan operator bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di Terminal Pondok Cabe,” kata Izgy saat dihubungi dari Tangerang Selatan.
Dia memaparkan, saat ini jumlah penumpang yang berangkat dari terminal kurang lebih 30 orang. Sementara jumlah bus yang berangkat per hari sekitar 35 unit.
Adapun jumlah PO yang terdaftar di terminal ini berjumlah 33. Namun menurut Sadino, PO yang aktif hanya berjumlah 12. “Sisanya nggak ada yang mau menaruh agennya karena penumpang tidak ada,” kata Sadino.
Sepinya penumpang juga tergambar dari Bus PO Haryanto jurusan Jakarta-Madura. Menjelang keberangkatan, bus berkapasitas 34 penumpang itu hanya membawa dua penumpang.
“Sisanya nanti naik di Pasar Jumat dan Pondok Pinang,” kata Kamdani (43), sopir PO Haryanto.
Izgy menambahkan, sudah ada angkot yang memasuki terminal. Namun, kenyataan di lapangan masih belum optimal. “Sumber daya manusia dan tenaga kami terbatas. Jadi, belum bisa secara langsung mengawasi angkot yang masuk terminal. Perlu dilakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Tangerang Selatan terkait hal ini,” kata dia. (INSAN ALFAJRI)