HANOI, SENIN — Seiring dengan kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Bamboo Airways berencana menandatangani pembelian tambahan sebanyak 10 unit pesawat Boeing 787. Tahun lalu, Bamboo Airways, maskapai dari Vietnam, memesan 20 unit Boeing 787 senilai 5,6 miliar dollar AS.
”Total kami memesan hingga 30 unit pesawat Boeing 787,” ujar seorang eksekutif Maskapai Bamboo kepada Reuters, Senin (25/2/2019).
Pesawat Boeing 787 merupakan pesawat berbadan lebar dengan kemampuan mengangkut 240-330 orang, tergantung dari pesanan maskapai.
Maskapai Bamboo pun kini punya ambisi besar untuk melayani penerbangan dari Vietnam ke AS. Ambisi itu didukung pernyataan Badan Penerbangan Federal AS (FAA) bahwa standar maskapai Vietnam telah diakui baik.
Meski waktu dan tempat penandatanganan tidak diungkap secara detail, Trump memang akan terbang ke Vietnam. Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah dijadwalkan bertemu di Hanoi pada Rabu (27/2/2019) dan Kamis (28/2/2019).
Pesaing Bamboo Airways, yakni VietJet, juga berharap dapat menandatangani kesepakatan dengan Boeing seiring dengan kedatangan Trump. Sebelumnya, VietJet menyepakati pembelian 100 unit Boeing 737 MAX ketika Presiden Barack Obama mengunjungi Hanoi tahun 2016.
Namun, rekor pembelian pesawat dalam jumlah besar pernah terjadi di Indonesia. Tahun 2011, maskapai Lion Air mengejutkan dunia penerbangan dengan membeli 230 pesawat Boeing 737 berbagai seri senilai 21,7 miliar AS atau (saat itu) sekitar Rp 195 triliun.
Lion Air mengejutkan dunia penerbangan dengan membeli 230 pesawat Boeing 737.
Penandatanganan kesepakatan jual beli dilakukan Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana dan CEO Boeing Jim Albaugh, 18 November 2011, di Hotel Hyatt Nusa Dua, Bali. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Presiden AS Barack Obama.
Ketika itu, Lion Air membeli 201 unit Boeing B-737 MAX dan 29 unit Boeing 737-900 ER. Sebelumnya, Lion Air memesan 178 unit Boeing 737-900 ER.
Pembelian pesawat oleh Lion Air itu didanai pinjaman beberapa bank, termasuk Bank Ekspor Impor Amerika Serikat (US Exim Bank). Total nilai pembelian mencapai 37,7 miliar dollar AS, terdiri dari order pertama 16 miliar dollar AS dan pembelian kedua 21,7 miliar dollar AS.