JAKARTA, KOMPAS — Sekalipun kehadiran pendukung calon presiden-wakil presiden di arena debat Pemilu Presiden 2019 kerap mengusik jalannya debat, mereka akan tetap diperkenankan di arena debat pada debat selanjutnya, 17 Maret 2019. KPU bersama perwakilan tim sukses kedua calon hanya mengurangi jumlahnya, menjadi separuh dari jumlah pendukung di debat sebelumnya.
Jika di debat kedua Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, 17 Februari 2019, jumlah total pendukung kandidat yang diperkenankan masuk ke arena debat 280 orang, maka di debat selanjutnya, dikurangi menjadi tinggal 150 orang.
Jumlah 150 pendukung kedua kandidat ini juga tidak sebanyak jumlah pendukung di debat pertama, 17 Januari 2019, yaitu 200 orang.
Pengurangan jumlah pendukung itu menjadi salah satu hasil rapat persiapan debat ketiga Pilpres 2019, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Selasa (26/2/2019). Selain jajaran KPU, hadir pula dalam rapat itu perwakilan tim sukses kedua capres-cawapres.
”Awalnya KPU mengatur (jumlah pendukung setiap capres-cawapres) dikurangi dari 140 orang menjadi 50 orang, tetapi mereka keberatan karena tim inti jumlahnya sudah lebih dari 50 orang. Kesimpulan sementara kami kurangi separuh menjadi 75 orang tiap paslon sehingga diharapkan suasananya lebih tenang,” ujar Arief.
Sementara terkait format debat, Arief menegaskan tidak akan ada banyak perubahan. Segmen debat eksploratif dan debat naratif yang dihadirkan di debat kedua dipastikan akan tetap ada di debat ketiga.
Meski demikian, KPU menerima masukan mengenai video yang diputar saat segmen itu, yang dinilai kedua tim sukses, kurang bisa dipahami.
”Sebetulnya saya tadi menawarkan video itu diputar selama satu menit. Tetapi, mereka agak kesulitan dalam menangkap pesan dari film itu. Kemungkinan kami akan ubah terkait dengan metode penyampaian pertanyaan melalui gambar,” katanya.
Selain itu, rapat yang berlangsung selama empat jam itu juga menyepakati dua moderator untuk debat ketiga. Dua moderator tersebut adalah jurnalis Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.
Hal lain, rapat menyepakati tanggal digelarnya debat kelima atau debat terakhir, yaitu 13 April 2019.
Pengganggu dikeluarkan
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Capres Joko Widodo-Cawapres Ma’ruf Amin, Aria Bima, menyatakan bahwa TKN tidak keberatan dengan pengurangan jumlah pendukung yang dibolehkan masuk ke arena debat.
Aria juga mempersilakan petugas keamanan mengeluarkan pendukung yang dianggap mengganggu jalannya debat dari arena debat.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso. Meski demikian, Priyo berharap agar KPU juga mengurangi jumlah tamu yang diundangnya.
Menurut rencana, KPU akan mengundang sekitar 300 tamu undangan. Tamu yang diundang adalah akademisi dan profesional yang berkaitan dengan tema debat. Di debat-debat sebelumnya, jumlah tamu undangan KPU pun sekitar 300 orang.
”Kami sepakat agar area benar-benar steril, tetapi juga tidak ingin suasana menjadi sunyi senyap,” kata Priyo.
Debat ketiga, menurut rencana, diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, dan akan mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta sosial dan budaya. Bertindak sebagai media penyelenggara adalah Trans TV, Trans 7, dan CNN TV Indonesia.