Kompi Tempur ”Menukang” di Perbatasan RI dan Timor-Leste
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·2 menit baca
ATAMBUA, KOMPAS — Anggota Kompi Tempur 3 dari Kodam IX Udayana yang bertugas di perbatasan RI dan Timor-Leste turut membangun kantor desa, pos perbatasan, dan beberapa rumah penduduk di sana. Keberadaan fasilitas umum ini diharapkan membuat layanan kependudukan di perbatasan menjadi lebih baik.
Sekretaris Komisi Sosial Keuskupan Atambua Rm Inosensus Berek Pr kepada Kompas, Selasa (26/2/2019), mengatakan, karya sosial TNI dalam menjaga kawasan perbatasan RI dengan Timor-Leste patut diapresiasi. Mereka bekerja meringankan beban hidup masyarakat perbatasan yang sering kali serba terbatas.
Kantor desa yang dibantu adalah Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Belu. Desa ini berbatasan langsung dengan Timor-Leste. Setidaknya 15 anggota Kompi Tempur 3 dari Kodam IX Udayana yang memiliki keterampilan menukang membantu membangun kantor desa tersebut. ”Ini sangat diperlukan,” kata Rm Inosensius yang bertugas di Paroki Nualain, 50 kilometer utara Atambua,
Material bangunan itu diadakan masyarakat desa dengan dukungan dana desa. Pekerjaan kantor dilakukan 15 tentara dibantu beberapa warga secara bergilir. Kantor itu berukuran 30 x 20 meter persegi, termasuk ruang pertemuan, kamar mandi, dan toilet.
Selain melakukan pembangunan fisik, TNI di perbatasan juga membantu mengajar anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan pendidikan.
Komandan Kompi Tempur 3 Kapten (Inf) Sulaiman Siregar mengatakan, satuan Yonif Mekanis 741/GN Kodam IX Udayana ini juga telah selesai membangun Pos Perbatasan Motamasin, Pos Perbatasan Auren, dan Pos Perbatasan Haslot. Kini, mereka siap membangun beberapa rumah penduduk Desa Alas Selatan sesuai dengan pengajuan kepala desa.
TNI yang ditugaskan di perbatasan tidak hanya memantau situasi dan kondisi keamanan di perbatasan. Mereka juga terlibat langsung membantu masyarakat setempat dengan segala kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
”Selain melakukan pembangunan fisik, TNI di perbatasan juga membantu mengajar anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan pendidikan. TNI juga membantu mengajar di sekolah yang sedang mengalami kekurangan guru,” kata Siregar.
Kepala Urusan Pembangunan Desa Alas Selatan Dominggus Ulu mengatakan, keterlibatan anggota TNI di perbatasan di bidang pembangunan sarana dan prasarana desa, pos perbatasan, serta rumah penduduk sangat tepat.