logo Kompas.id
UtamaLibatkan Masyarakat Adat untuk...
Iklan

Libatkan Masyarakat Adat untuk Konservasi Meratus

Penetapan Pegunungan Meratus sebagai geopark nasional dinilai belum jadi langkah tepat untuk menyelamatkan Pegunungan Meratus, apalagi jika hanya memakai pendekatan kepariwisataan. Konservasi kawasan Pegunungan Meratus harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan masyarakat adat.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3QUIzWIOmHIhqi2SVhrtVFV-4cI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190226jum-deklarasi-geopark-meratus-1_1551188632.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (paling depan) memimpin pembacaan deklarasi Geopark Nasional Pegunungan Meratus di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (24/2/2019).

BANJARMASIN, KOMPAS — Penetapan Pegunungan Meratus sebagai Geopark (Taman Bumi) Nasional dinilai belum menjadi langkah tepat menyelamatkan Pegunungan Meratus. Konservasi kawasan Pegunungan Meratus harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan masyarakat adat.

Kawasan Pegunungan Meratus yang membentang dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Timur sepanjang lebih dari 600 kilometer merupakan kawasan penyangga untuk kelestarian lingkungan dan sumber kehidupan masyarakat sekitar. Namun, sebagian besar kawasannya kini sudah berubah fungsi menjadi konsesi tambang dan kebun sawit skala besar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000