Pemerintah terus berupaya menangani kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah. Tak hanya mengatasi kebakaran hutan, pemerintah juga akan menurunkan tim penegakan hukum untuk menginvestigasi area titik api serta penyebab kebakaran.
Oleh
ANITA YOSSIHARA/ NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah terus berupaya menangani kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah. Tak hanya mengatasi kebakaran hutan, pemerintah juga akan menurunkan tim penegakan hukum untuk menginvestigasi area titik api serta penyebab kebakaran.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/2/2019), mengatakan, pihaknya sudah mengirim tim untuk menangani kebakaran hutan. ”Saya sudah mengirim tim sejak kemarin," katanya.
Dijelaskan, saat ini luas lahan yang terbakar sudah berkurang. Berdasarkan catatan yang diterima Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan yang terbakar sekitar 800 hektar, 600 hektar di antaranya berada di Provinsi Riau.
Siti menegaskan, upaya pemadaman kebakaran lahan sudah dilakukan. Saat ini petugas tengah mencari dan memadamkan sisa api untuk mencegah kebakaran kembali terjadi.
Tak hanya itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga akan menurunkan tim penegak hukum untuk menyelidiki penyebab kebakaran hutan. Tim penegak hukum juga bertugas mencari tahu pemilik lahan yang terbakar, apakah masyarakat atau lahan konsesi milik perusahaan.
”Kalau (lahan) konsesi yang terbakar, dicari tahu siapa, di mana, bahkan orangnya siapa, dan sebagainya. Kalau (yang membakar itu) masyarakat, dicari tahu membakar untuk membuka lahan atau apa? Gakkum (tim penegakan hukum) langsung turun,” kata Siti.
Pemerintah juga telah menyiapkan sanksi bagi mereka yang terbukti melakukan pembakaran hutan atau lahan. Sanksi yang diberikan berupa sanksi administratif hingga penjara dan juga denda.
Sementara itu, Siti juga menegaskan, luas areal kebakaran hutan dan lahan dari tahun ke tahun relatif menurun. Tahun 2006, lahan yang terbakar mencapai 8 juta hektar. Pada 2015, areal lahan yang terbakar 2,6 juta hektar. Sementara pada 2016 turun menjadi sekitar 400.000 hektar dan 2017 sekitar 160.000 hektar. Pada tahun 2018 kebakaran meluas hingga 510.000 hektar karena cuaca lebih panas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.