PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam upaya memberikan keselamatan dan kenyamanan bagi penumpang saat Lebaran mengantisipasinya dengan persiapan alat berat, maupun petugas untuk memantau daerah rawan banjir, longsor, dan ambles. Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Jawa Barat selatan.
Oleh
Samuel Oktora
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiagakan petugas dan alat berat untuk memantau daerah rawan banjir, longsor, dan tanah ambles menyambut Lebaran tahun ini. Kawasan Jawa Barat selatan jadi perhatian utama.
Jabar selatan selama ini tergolong ekstrem. Kawasan ini didominasi perbukitan. Jembatan-jembatannya membentang di atas sungai dan ngarai. Beberapa kejadian bencana seperti longsor, banjir, dan tanah ambles kerap kali terjadi di daerah itu. beberapa daerah rawan membentang dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, hingga Kabupaten Ciamis.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiagakan alat berat di daerah rawan bencana, juga mengerahkan sejumlah petugas khusus,” kata Vice President Corporate Communication PT KAI Agus Komarudin di Bandung, Rabu (27/2/2019).
Petugas khusus itu adalah penjaga daerah rawan (PDR) yang ditempatkan pada pos-pos tertentu. Mereka bertugas 24 jam yang dibagi ke dalam tiga sif untuk mengontrol rutin kondisi rel. Jika jalur kereta terindikasi terkena longsor, petugas akan segera berkomunikasi dengan stasiun terdekat untuk secepatnya ditangani. Angkutan Lebaran akan beroperasi pada H-10 hingga H+10.
PT KAI juga menyiagakan Flying Gang 24 Jam atau regu terbang. Regu ini adalah satuan unit kecil terdiri dari tenaga ahli di bidang sarana dan prasarana kereta api yang siaga dan cepat bergerak ketika dibutuhkan. Petugas khusus lainnya adalah petugas jaga lintasan (PJL), dan petugas penilik jalan atau petugas pemeriksa jalur (PPJ) Ekstra.
"PJL ditempatkan pada pintu perlintasan yang selama ini tidak terjaga. PPJ bertugas meningkatkan frekuensi pemeriksaan jalur, yang biasanya 2 kali sehari selama Lebaran ditingkatkan menjadi 4 kali sehari," katanya.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) II Bandung Joni Martinus mengatakan, jalur rawan di Jabar sebanyak 47 titik. “Daerah rawan itu antara lain kawasan Warung Bandrek dan Bumiwaluya, Kabupaten Garut,” ujar Joni.
Menurut Joni, selama masa Lebaran, beberapa pejabat PT KAI juga mendapat tugas mendampingi masinis turut dalam perjalanan kereta api berada di lokomotif. Tujuannya, memantau kinerja masinis.
Selain itu, Joni mengatakan, PT, KAI menyediakan 247.010 kursi per hari untuk berbagai tujuan. Jumlah ini meningkat 5 persen dari 2018 yang sebanyak 236.210 kursi. KAI akan mengoperasikan 356 kereta reguler dan 50 kereta tambahan. Jumlah kereta ini meningkat 3 persen dari tahun lalu, yakni 393 kereta.
“Sejak dibuka pemesanan tiket tanggal 25 Februari (H-90), pembelian tiket belum mencapai 50 persen. Sementara paling menonjol untuk KA Kahuripan, KA Harina, KA Mutiara Selatan, dan KA Kutojaya Selatan. Lonjakan pemesanan tiket kereta api diperkirakan akan terjadi pada hari Kamis (28/2) untuk jadwal keberangkatan pada H-7 atau tanggal 29 Mei. Libur Lebaran ini relatif panjang, dari 30 Mei hingga 9 Juni atau selama 11 hari,” kata Joni.