JAKARTA, KOMPAS - PT Astra International Tbk membukukan laba bersih 2018 sebesar Rp 21,673 triliun atau naik 15 persen secara tahunan. Peningkatan laba bersih ini terutama ditopang peningkatan kontribusi segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta jasa keuangan.
"Grup mencapai kinerja baik di tahun 2018," kata Presiden Direktur Grup Astra Prijono Sugiarto melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Laba bersih segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Astra pada 2018 sebesar Rp 6,63 triliun atau naik 48 persen dibandingkan dengan 2017. Adapun laba bersih segmen bisnis jasa keuangan Astra meningkat 28 persen, dari Rp 3,752 triliun pada 2017 menjadi Rp 4,815 triliun pada 2018.
Segmen agrobisnis Astra mengalami penurunan laba bersih 27 persen, dari Rp 1,568 triliun pada 2017 menjadi Rp 1,146 triliun pada 2018. PT Astra Agro Lestari Tbk yang 79,7 persen sahamnya dimiliki Grup Astra melaporkan penurunan laba bersih 27 persen.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menuturkan, penurunan permintaan dan harga sawit ikut memengaruhi pertumbuhan sektor makanan minuman pada tahun lalu.
Menurut Adhi, survei di kalangan anggota Gapmmi memperlihatkan pertumbuhan lebih baik di sektor makanan minuman pada 2018. Namun Badan Pusat Statistik merilis pertumbuhan makanan minuman lebih rendah. Hal ini, menurut Adhi, karena sawit masih dimasukkan di sektor makanan dan minuman.(CAS)