Saat tandang ke markas Los Angeles Lakers, Anthony Davis, pemain New Orleans Pelicans justru memperoleh dukungan dari fans Lakers. Kondisi berbeda saat Lakers bermain di markas Pelicans ketika Lakers dan LeBron James, salah satu pemain kunci Lakers, "diteror" fans Pelicans sepanjang laga berlangsung.
Dalam laga Lakers melawan Pelicans, di Staples Center, Los Angeles, California, Kamis (28/2/2019) siang WIB, dukungan dari fans Lakers ke Davis sudah tampak saat namanya disebut sebagai salah satu pemain yang akan dimainkan oleh Pelicans. Kemudian dukungan dari fans Lakers pun berlanjut, setiap kali dia memegang bola.
Dukungan tersebut tampak memompa semangat bermain Davis. Sekalipun hanya dimainkan selama 21 menit, dia berhasil mencetak 22 poin.
Raihan poin itu menjadikannya pemain kedua peraih poin terbanyak untuk Pelicans setelah Julius Randle dengan total 35 poin. Selain 22 poin yang dikemasnya, Davis juga berhasil mempersembahkan 8 rebound dan 2 asis.
Dukungan ini tak terlepas dari keinginan Davis yang ingin pindah dari Pelicans ke tim yang dapat membantunya meraih gelar juara NBA.
Berdasarkan kabar yang beredar, Lakers menjadi salah satu tim yang ditujunya. Apalagi sebelumnya, Davis pindah agen ke agen yang menangani LeBron James. Kepindahan itu disebut untuk memudahkan intensi Davis.
Rumor kepindahan seperti diketahui sempat menimbulkan kegaduhan. Sebab, dia dan agennya, Rich Paul, mengungkapkan permintaan itu ke publik.
Padahal dalam peraturan NBA, keinginan dilepas oleh tim tidak boleh diungkapkan ke publik. Ini karena dapat memunculkan isu-isu negatif. Selain itu, bisa merusak hubungan pemain dan timnya. Akibatnya, NBA menjatuhkan denda kepada Davis sebesar 50.000 dollar Amerika Serikat.
Tidak peduli
Dukungan dari publik Lakers dalam laga itu otomatis menunjukkan besarnya keinginan dari fans Lakers agar Davis segera masuk di Lakers.
Keinginan yang memang belum bisa direalisasikan hingga tenggat pendaftaran pemain baru di bursa transfer berakhir 7 Februari 2019, tetapi diharapkan bisa direalisasikan saat musim NBA 2018-2019 berakhir.
Mengenai kuatnya dukungan dari pendukung Lakers tersebut, Davis mengaku tidak memedulikannya.
“Saya tidak peduli tentang (sambutan mereka-red.) itu,” katanya.
“Saya benar-benar memiliki mental yang kuat. Saya turun ke lapangan dan bermain basket. Saya tidak membiarkan siapa pun mencuri kegembiraan saya. Tak peduli apa pun,” tambahnya.
Meski kerap didukung oleh fans Lakers, pada laga itu Pelicans harus mengakui keunggulan Lakers. Pelicans takluk dengan skor, 125-119.
Kontras
Seperti diketahui, kuatnya dukungan fans Lakers pada Davis tersebut, kontras dengan dukungan fans Pelicans saat Lakers tandang ke markas Pelicans, Minggu (24/2/2019) siang WIB.
Kala itu, Los Angeles Lakers, dan khususnya, LeBron James, terus-menerus "diteror" oleh fans Pelicans. Lakers, dan khususnya James, dituding sebagai biang keladi yang mempengaruhi Davis untuk meninggalkan Pelicans.
Lakers pun tidak kuasa menghadapi teror tersebut, dan akhirnya harus mengakui kemenangan Pelicans dengan skor, 128-114.
Kans ke Playoff
Dengan kemenangan yang diraih Lakers dalam laga Kamis (28/2/2019) siang WIB, Lakers yang kini berada di peringkat ke-10 klasemen sementara Wilayah Barat NBA, masih memiliki kans untuk masuk ke babak playoff.
Sebaliknya, jalan Pelicans untuk masuk playoff kian sulit. Dengan kekalahan tersebut, dia berada di peringkat 13 Wilayah Barat.
Seperti diketahui, untuk masuk playoff, posisi tim maksimal harus berada di peringkat 8 klasemen.
Seandainya saja Pelicans betul-betul melepas Davis ke Lakers saat bursa transfer Februari lalu, masih terbuka peluang Davis merealisasikan mimpinya untuk meraih gelar juara NBA. Namun dengan keinginan pindah itu ditolak Pelicans, pemenuhan mimpi tersebut tampaknya harus tertunda.