JAKARTA, KOMPAS — PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) optimistis bisa menggelar MotoGP pada 2021. Biaya penyelenggaraan sebesar 9 juta euro atau Rp 144 miliar akan dipenuhi melalui kerja sama PPI dengan sejumlah pihak.
Kerja sama yang akan digalang PPI adalah antarlembaga, kementerian, BUMN, dan swasta. Pabrikan sepeda motor, seperti Honda, Kawasaki, Yamaha, Suzuki, dan KTM, juga ada di Indonesia sehingga akan menjadikan Indonesia sebagai etalase produk otomotif ini.
”Melihat banyaknya pencinta kejuaraan balap motor di Indonesia, kami yakin bisa memenuhi kewajiban itu,” kata Direktur Utama PPI Abdulbar M Mansoer kepada Kompas di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
PPI atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) akan bekerja sama dalam bentuk hak siar, hak penjualan cendera mata, serta hak promosi di area sirkuit dan kawasan Mandalika.
Adapun infrastruktur sirkuit, lanjut Abdulbar, akan dibangun Vinci, perusahaan kontraktor asal Perancis. Mereka akan membangun jalan dan fasilitas balap lainnya. Investasi sebesar Rp 14 triliun ditanamkan bertahap selama 15 tahun.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar. ”Kementerian Pariwisata berpartisipasi dengan memberikan 1 juta euro. Saya berharap uang itu bisa menjadi modal awal untuk memenuhi biaya penyelenggaraan,” kata Arief.
Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan akan memasukkan biaya pembebasan lahan untuk pembangunan jalan bypass dari Bandara Internasional Lombok ke Mandalika. ”Biayanya akan kami ambilkan dari daftar isian pelaksanaan anggaran. Jadi, pembebasan lahan dan pembangunan jalan akan ditanggung oleh kami,” kata Basuki.
Ditambah
VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan menambahkan, AP I akan meningkatkan kapasitas Bandara Internasional Lombok. Dengan demikian, bandara itu bisa menampung peserta MotoGP, seluruh tim, kru, dan penonton yang datang ke Lombok.
”Landasan akan diperpanjang dan diperkuat agar bisa didarati pesawat berbadan lebar. Landasan akan diperpanjang dari 2.750 meter menjadi 3.100 meter,” kata Handy.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Hadi Sucahyono, saat dihubungi di Jakarta, mengatakan, rencana pembangunan jalan baru (bypass) bandara Lombok-Mandalika masih dikaji pemerintah. Sebab, jalan penghubung yang ada saat ini dinilai masih mencukupi.
”Jalan dari bandara ke lokasi kawasan Mandalika sudah ditingkatkan kualitasnya. Volume lalu lintasnya masih relatif rendah sehingga masih memadai,” kata Hadi.
Kajian itu terkait rencana penyelenggaraan MotoGP di Mandalika. Namun, pemerintah juga mempertimbangkan dampak jalan baru sepanjang 17 kilometer tersebut terhadap lingkungan di sekitarnya.
Secara terpisah, Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari mengatakan, tahun ini LMAN tidak mengalokasikan dana untuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat, KEK Mandalika termasuk sebagai proyek strategis nasional. Berdasarkan verifikasi KPPIP per Januari 2019, KEK Mandalika dinyatakan telah beroperasi dengan investasi Rp 2,2 triliun.