Negosiasi Dagang AS-China Kembali Bayangi Pasar Saham
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
TOKYO, KAMIS — Saham-saham di pasar Asia tergelincir di awal perdagangan, Kamis (28/2/2019), setelah komentar sumir Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Robert Lighthizer, meredam sejumlah optimisme baru-baru ini terhadap hubungan perdagangan AS-China. Sementara posisi dollar AS naik tipis terdorong oleh imbal hasil surat utang yang lebih tinggi.
Indeks MSCI di pasar saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen. Bursa saham Australia turun 0,1 persen, sedangkan KOSPI Korea Selatan merosot 0,5 persen, dan Nikkei Jepang melemah 0,5 persen. Ekuitas global mencapai ketinggian empat bulan awal pekan ini dibantu oleh ekspektasi optimistis terhadap pembicaraan perdagangan AS-China.
Namun, Lighthizer mengatakan, masih terlalu dini untuk memprediksi hasil pembicaraan antara Washington dan Beijing telah meredam aksi beli para pelaku pasar. ”Komentar Lighthizer memangkas sedikit harapan resolusi perdagangan yang telah tumbuh baru-baru ini, dan ekuitas terkena beberapa tekanan ke bawah,” kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.
”Mengenai ketegangan antara India dan Pakistan, ini juga merupakan sebuah masalah. Hal itu tetap menjadi topik regional untuk saat ini, dan dampak pasar secara keseluruhan sejauh ini terbatas,” tuturnya, melanjutkan.
Konflik antara India dan Pakistan memanas setelah kedua negara itu mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menembak jatuh pesawat tempur satu sama lain.
Di pasar mata uang, indeks dollar AS terhadap enam mata uang utama sedikit berubah pada level 96,085. Indeks dollar AS naik tipis 0,1 persen semalam ketika dapat menarik diri dari penurunan tiga pekan. Hal itu karena imbal hasil US Treasury naik menjelang rilis laporan domestik bruto AS pada triwulan keempat tahun lalu.
Mata uang dollar AS diperdagangkan pada level 110,865 yen setelah bangkit kembali dari level terendah 110,355 yen. Permintaan atas mata uang Jepang sering naik ketika terjadi ketegangan politik dan gejolak pasar. Adapun posisi mata uang Euro sedikit lebih tinggi di level 0,1377 per dollar AS setelah tergelincir 0,15 persen semalam.
Sementara mata uang poundsterling menguat mendekati puncak delapan bulan di level 1,3351 per dollar AS yang dicapai pada hari sebelumnya. Kenaikan poundsterling pekan ini terjadi karena investor menilai Brexit tanpa kesepakatan lebih kecil kemungkinannya dan bahwa kepergian Inggris dari Uni Eropa akan tertunda.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS naik 0,07 persen menjadi 56,98 dollar AS per barrel; menambah keuntungan dari hari sebelumnya. Kenaikan harga minyak ini terdorong oleh berita yang menyebutkan bahwa persediaan minyak AS secara tak terduga anjlok dan ketika Arab Saudi menepis komentar Presiden AS Donald Trump yang menyatakan pihaknya menjaga harga minyak dari potensi kenaikan harga. (REUTERS)