Warga Rusia Gemari Kopi dan Bir Bali Hai dari Indonesia
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Minat warga Rusia akan produk Indonesia tampak tinggi, khususnya untuk produk makanan, seperti kopi dan bir. Ke depan, salah satu produk ekspor yang akan difokuskan adalah produk halal. Penduduk Islam di sana diperkirakan mencapai 25 juta orang, terbesar kedua setelah Ortodoks.
Antusias rakyat Rusia itu salah satunya tecermin dalam Festival Indonesia yang digelar setiap tahun sejak 2016 di Moskwa, Rusia. Dalam acara itu, dipamerkan sejumlah produk Indonesia, yang antara lain berupa makanan dan fashion.
”Produk yang kita pameran semua laku. Makanan, footwear, perhiasan, suvenir, fashion itu habis semua,” kata Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M Wahid Supriyadi saat jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Hal tersebut juga tampak dari jumlah pengunjung festival yang semakin banyak. Pada 2016, tercatat jumlah pengunjung sebanyak 68.000 orang. Pada 2018, angka itu meningkat menjadi 125.700 orang. Tahun lalu, festival itu dibuka secara resmi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Wahid menyatakan, Festival Indonesia yang digelar pada 2-4 Agustus 2019 di Moskwa menargetkan 100 booth untuk produk Indonesia. Sebanyak 70 di antaranya disediakan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Bagi mereka disediakan booth gratis berukuran 3 meter x 3 meter atau 2 meter x 2 meter.
”Sudah ada lebih dari 100 UMKM yang mendaftar untuk festival. Artinya, minat dari UMKM sangat tinggi. Selebihnya, kita minta perusahaan yang sudah mapan untuk membayar sendiri booth mereka,” ujar Wahid.
Kopi dan bir
Salah satu contoh perusahaan besar yang pernah berpartisipasi dalam festival itu adalah Mayora Indah, perusahaan produser produk konsumen. Perusahaan itu berhasil mengekspor produk makanan ke Rusia.
Contohnya, pada 2018, sebanyak 1.000 kontainer bubuk kopi Torabika diekspor ke sana. Pada 2019, angka itu ditargetkan sebanyak 2.000 kontainer.
Ada pula sekitar 54 kontainer bubuk kopi Kapal Api yang diekspor ke Rusia pada 2018. Tahun 2019, angka itu ditargetkan naik menjadi 100 kontainer. Ada juga 40 kontainer bir Bali Hai yang diekspor pada 2018 dan ditargetkan naik menjadi 100 kontainer pada 2019.
”Produk makanan kita sangat digemari di Rusia. Ini mendorong kita untuk setiap tahun mengadakan perbaikan untuk Festival Indonesia,” kata Wahid.
Selain produk makanan, lanjutnya, warga Rusia juga antusias dengan produk mode Indonesia, seperti kain tenun dan batik.
Ada juga rencana untuk memasarkan produk halal Indonesia di kota Kazan, Rusia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Wahid mencatat, jumlah penduduk Islam di sana mencapai 25 juta orang atau lebih banyak dibanding umat Islam di Malaysia.
Forum bisnis
Sebelum Festival Indonesia di Moskwa digelar, KBRI Moskwa berencana mengadakan forum bisnis yang mengundang perusahaan besar Indonesia yang memiliki kemampuan ekspor. Di sana, perusahaan itu akan diperkenalkan kepada rekan-rekan bisnis di Rusia.
Mengutip data dari Kementerian Perdagangan, pada 2018, total nilai perdagangan bilateral Indonesia-Rusia sebesar 2,5 miliar dollar AS atau meningkat 0,95 persen dibanding 2017. Pada 2017, angka itu naik lebih besar atau sebanyak 25,16 persen dibanding 2016.
Tingginya minat warga Rusia pada Indonesia juga tampak dengan naiknya jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2018, jumlahnya naik 32 persen atau sebanyak 117.532 orang.