Dua Menteri Goyang Lagi Pemerintahan Scott Morrison
Oleh
Harry Bhaskara dari Brisbane, Australia
·2 menit baca
BRISBANE, KOMPAS — Perdana Menteri Australia Scott Morrison kini kembali terpukul dengan rencana pengunduran diri dua menteri pada pemilu Mei 2019. Kabar itu memperberat beban Morrison yang telah menyaksikan rentetan pengunduran diri beberapa menterinya dalam dua bulan terakhir.
Media lokal Australia, Jumat (1/3/2019), memberitakan, Menteri Pertahanan Christopher Pyne (51) dan Menteri Pertahanan Steve Ciobo (44) akan mengumumkan pengunduran diri mereka pada Sabtu (2/3/2019).
Pyne kini menjabat menteri pertahanan. Ia adalah menteri senior yang juga negosiator utama pemerintah koalisi Partai Liberal dan Partai Nasional di parlemen. Politisi sayap moderat yang dikenal loyal kepada mantan Perdana Menteri Malcolm Turnbull ini pernah menduduki posisi menteri pendidikan.
Turnbull turut meramaikan spekulasi dengan mengatakan dirinya akan menunggu babak kehidupan baru Pyne.
”Pyne teman dekat dan kolega bertahun-tahun. Kami mencanangkan masa depan industri pertahanan Australia bersama-sama, keamanan nasional dan ekonomi. Terima kasih. Kita menunggu babak baru petualangan Pyne”, tulis news.com.au yang mengutip kicauan Turnbull di Twitter, Jumat (1/3/2019).
Kepergian Pyne dari kabinet Morrison jelas memperlemah sayap moderat di Partai Liberal dan memberikan angin kepada sayap konservatif.
Tentang Ciobo, Turnbull tidak berkomentar sebab Ciobo merupakan pendukung Menteri Dalam Negeri Peter Dutton dalam upaya menjatuhkan Turnbull, Agustus tahun lalu.
”Sesudah 17 tahun di parlemen, saya memutuskan sudah waktunya mengerjakan sesuatu yang lain,” ucap Ciobo kepada surat kabar The Australian.
Menurut Sky News, Morrison sedang mempertimbangkan untuk merombak kabinetnya. Apabila dilakukan, perombakan itu akan menjadi langkah yang sangat bersejarah di Australia karena diadakan sangat dekat dengan pelaksanaan pemilu, yakni tinggal sekitar tiga bulan lagi.
Sebelum rencana pengumuman Payne dan Ciobo, anggota parlemen Julia Bishop bulan lalu juga mengumumkan pengunduran dirinya pada pemilu, Mei 2019. Mantan Menteri Luar Negeri yang juga mantan Wakil Ketua Partai Liberal ini mundur dari kedua jabatannya pada Agustus 2018 ketika gagal menghadang Peter Dutton dan Scott Morrison untuk menjadi Ketua Partai Liberal, yang sebagai partai yang berkuasa, akan menjadikannya perdana menteri.
Sebelum Bishop, Menteri Wanita, Pekerjaan, dan Hubungan Industri Kelly O’Dwyer mengumumkan pengunduran diri Januari lalu. Pada bulan yang sama Menteri Pelayanan Kemanusiaan Michael Keenan dan Menteri Urusan Penduduk Asli Nigel Scullion juga mengumumkan untuk mundur pada pemilu mendatang.
News.com.au melaporkan, anggota parlemen dan mantan menteri, Craig Laundy, yang dikenal sebagai loyalis paling setia Turnbull juga sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
Pemimpin Oposisi, Bill Shorten, mengatakan, menteri-menteri yang mundur menjelang pemilu merupakan tanda bahwa pemerintah sudah menyerah.
”Pemerintah Morrison terpecah, tidak stabil, dan seperti kita lihat sekarang, mereka menyerah,” ucap Turnbull seperti dikutip news.com.au.