BEKASI, KOMPAS – Penerapan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di Kota Bekasi diundur dari rencana semula mulai Jumat (1/3/2019) karena masih mengkaji bahan alternatif pengganti kantong plastik.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Ferdinan, Jumat (1/3/2019), mengatakan, pengurangan kantong plastik sekali pakai (keresek) belum bisa diterapkan secara menyeluruh di lingkup kota. Pihaknya masih merampungkan revisi peraturan wali kota terkait pengurangan penggunaan kantong plastik.
“Beberapa poin yang direvisi di antaranya definisi kantong plastik ramah lingkungan, penyedia, dan pengguna kantong itu,” kata Ferdinan di Bekasi, Jumat (1/3/2019) merujuk Peraturan Wali Kota Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Pembahasan tuntas mengenai poin-poin terkait penggunaan kantong plastik dinilai penting. Sebab, di dalam Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 61/2018 itu, kantong plastik ramah lingkungan akan digunakan sebagai pengganti keresek.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan, pengurangan plastik dilakukan pada pusat perbelanjaan, pertokoan modern, dan kantor pemerintahan. Walau begitu, itu bisa dilakukan serentak adan da sejumlah lokasi sudah berinisiatif memulai. “Contohnya ritel, kantor daerah, dan sejumlah pasar tradisional,” kata Ferdinan.
Menurut Ferdinan, imbauan itu ke depannya akan diberikan kepada seluruh masyarakat melalui surat edaran kepada camat dan lurah. Untuk menstimulasi masyarakat, pemerintah juga akan menyediakan kantong belanja yang bisa digunakan kembali secara gratis.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat Hendri Hendarta mengatakan, pihaknya mendukung upaya pengurangan penggunaan keresek.
Kemarin, Dewan Pimpinan Pusat Aprindo pun telah mendeklarasikan komitmen dengan menerapkan sistem kantong plastik berbayar mulai hari ini. Setiap kantong plastik yang digunakan konsumen dihargai minimal Rp 200.
Di Kota Bekasi, Jumat siang, beberapa ritel belum menerapkan komitmen tersebut. Misalnya di Indomaret dan Alfamidi Jalan Ir H Juanda, penggunaan keresek masih digratiskan. Begitu juga di Ramayana, dan Pasar Proyek Trade Center.
Hanya ada satu ritel yang telah menerapkan kantong plastik berbayar, yaitu Super Indo Metropolitan Mal. Pada setiap transaksi, kasir memberikan pilihan bagi pembeli. Pembeli wajib membayar Rp 200 per kantong plastik sedangkan jika tak mau menggunakan kantong plastik, disediakan kardus gratis.
“Cara itu sudah kami terapkan sejak tiga tahun lalu,” kata Asisten Manager Super Indo Metropolitan Mal Cita Nabila. Selain itu, Super Indo juga memberikan cashback bagi pembeli yang berinisiatif tak menggunakan kantong plastik. Mereka bisa mendapatkan Rp 50 dari setiap pembelanjaan Rp 500.000 dan kelipatannya.
Pasar tradisional
Sementara itu, di pasar tradisional, seluruh transaksi jual beli masih menggunakan keresek. Pada jumat siang, pembeli yang masuk keluar Pasar Baru Kota Bekasi masih menenteng keresek di tangan kanan dan kirinya.
Salah satunya Sri Mulyani (43), warga Kecamatan Bekasi Timur. Ia belum pernah mendengar wacana pengurangan penggunaan keresek baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Saya juga enggak bisa membayangkan kalau belanja enggak pakai keresek lalu pakai apa,” kata dia.
Selama puluhan tahun, ia selalu menggunakan keresek. Hanya saat berbelanja dalam partai besar, misalnya untuk persiapan hajatan, ia akan mengganti kemasan dengan keranjang, peti, atau kardus.
Hal serupa dikatakan oleh Tawar (69), warga Kecamatan Bekasi Selatan. Menurut dia, pembeli yang berbelanja secara mendadak akan kesulitan karena belum tentu membawa kantong belanja pribadi.
Sunarti (58) penjual buah yang sudah berdagang selama 15 tahun di Pasar Baru mengatakan, setuju jika pengurangan penggunaan keresek ditujukan untuk menyelamatkan lingkungan dalam jangka panjang. Namun, ia berharap ada rumusan yang jelas ihwal pengganti keresek.
“Kalau pedagang yang harus mengganti jenis keresek, jangan sampai harganya lebih mahal dari keresek yang ada sekarang,” kata dia. Saat ini, harga keresek berkapasitas 5 kilogram adalah sekitar Rp 14.000 per 100 buah.