Pemkot Bandung Gandeng Go-Jek Kurangi Sampah Plastik
Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan Go-Jek, penyedia layanan on demand (sesuai permintaan) berbasis aplikasi untuk meminimalkan masalah sampah plastik. Go-Jek bakal menyediakan kantong khusus untuk pemesanan pembelian makanan lewat layanan Go-Food.
Oleh
Samuel Oktora
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Go-Jek, penyedia layanan on demand (sesuai permintaan) berbasis aplikasi, untuk meminimalkan masalah sampah plastik. Go-Jek bakal menyediakan kantong khusus untuk pemesanan pembelian makanan lewat layanan Go-Food.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Vice President Government Relations-Regional PT Go-Jek Indonesia Damar Juniarto di pendopo rumah dinas Wali Kota Bandung, Kamis (28/2/2019).
”Jumlah mitra Go-jek di Kota Bandung sekitar 20.000 orang. Untuk tahap awal, kami akan menyediakan tas daur ulang berbahan spanduk sebanyak 10.000 buah,” kata Damar. Mitra Go-jek adalah pengojek yang melayani kebutuhan konsumen.
Menurut Damar, tas itu nantinya akan menggantikan kantong plastik yang biasa diberikan penjual makanan. Harapannya, peredaran dan sampah plastik di Kota Bandung dapat diminimalkan. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, volume sampah rata-rata per hari mencapai 1.500 ton. Sebanyak 300 ton di antaranya adalah sampah plastik.
”Hal ini akan kami terapkan di daerah lain di Indonesia. Saat ini, jumlah total mitra Go-Jek di Indonesia tercatat sekitar 1,3 juta orang,” katanya.
Damar juga menyinggung, Go-Jek ikut mendukung program pengurangan sampah Kota Bandung yang dikenal dengan nama Kang Pisman. Kang Pisman adalah akronim dari ”kang” (kurangi sampah makanan), ”pis” (pilah sampah), dan ”man” (manfaatkan sampah menjadi nilai jual).
Hal itu diwujudkan lewat kerja sama dengan delapan SD. Para siswa berperan mengumpulkan dan memilah sampah. Sampah-sampah itu akan dikirimkan mitra Go-Jek ke bank sampah. Nantinya siswa akan mendapat kompensasi atas peran yang mereka lakukan berupa saldo Go-Pay yang dapat digunakan untuk bertransaksi nontunai.
”Harapannya, bersama Pemkot Bandung, kami dapat menjangkau 350 SD dan SMP lainnya,” ujarnya.
Wali Kota Bandung Oded M Danial berharap kesepakatan bersama ini dapat memberikan pengaruh signifikan pengurangan sampah plastik di Kota Bandung. Sampah menjadi masalah krusial yang bisa diselesaikan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak.
Lapangan pekerjaan
Selain terlibat dalam pengurangan sampah plastik, Damar mengatakan, ada kerja sama lain yang dijalin dengan Pemkot Bandung. Go-Jek bakal memberikan pelatihan menjaga kebersihan dan wirausaha bagi usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang kuliner.
Go-Jek juga mendukung pengembangan pariwisata lewat Bandung Tour on Bus (Bandros). Wisatawan dapat melakukan pembayaran Bandros lewat layanan Go-Pay.
Tidak hanya itu, Go-Jek juga mendukung pengembangan tenaga terampil untuk berkembang di sektor informal lewat sejumlah layanan yang disediakan secara daring. Dia mencontohkan, tenaga di bidang perbengkelan kendaraan dapat disalurkan lewat Go-Auto. Mereka yang terampil di bidang kecantikan bisa memanfaatkan peluang lewat layanan Go-Glam atau yang pandai memijat bisa ditampung layanan Go-Massage. Tenaga terampil itu nantinya akan diverifikasi oleh balai latihan kerja milik Pemkot Bandung.