JAKARTA, KOMPAS — Pasokan perkantoran baru yang masih rendah berpotensi meningkatkan okupansi perkantoran di wilayah sentra komersial dan bisnis (CBD) Jakarta. Diperkirakan, tahun ini akan menjadi awal pemulihan keterisian ruang kantor. Persentase okupansi diproyeksi meningkat 0,7 persen dibandingkan dengan 2018.
”Tahun 2018 merupakan tahun okupansi perkantoran terendah selama 20 tahun terakhir. Tingkat okupansi perkantoran tertinggi pada 2013, yakni 98 persen. Namun, setelah itu pasokan mengalir cukup besar sehingga tingkat okupansi pada 2018 turun menjadi 72,9 persen. Ini okupansi terendah dalam 20 tahun ini,” kata CEO SpaceStock Leonard Hartono, dalam siaran pers yang dikutip Kompas, Jumat (1/3/2019).
SpaceStock.com adalah nama baru SewaKantorCBD.com. SpaceStock merupakan agen properti daring berbasis teknologi pertama di Indonesia yang memberi solusi kepada konsumen yang hendak membeli, menyewa, ataupun memasarkan properti. Dengan pencitraan kembali, SpaceStock menyediakan layanan di sektor properti komersial dan residensial.
Leonard menambahkan, dalam empat tahun terakhir, pasokan perkantoran baru meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan dengan jumlah permintaan, dengan nilai penambahan rata-rata 460.000 meter persegi per tahun.
Sementara, pada sektor residensial, ada perbedaan tren antara investor dan pengguna. Tren terkini pada sisi pengguna ada dalam kategori stabil, sejalan dengan peningkatan produk domestik bruto yang nilainya sekitar 5 persen per tahun.
”Selain jumlah permintaan dari keluarga yang mencari hunian tetap meningkat, SpaceStock juga melihat peningkatan permintaan dari kalangan milenial, walaupun masih terbatas pada golongan pekerja yang mapan secara finansial, maupun mereka yang mendapatkan bantuan dana dari orangtua,” kata Leonard.
Sebaliknya, SpaceStock melihat terjadi penurunan yang cukup signifikan dari sisi investor dalam melakukan investasi di sektor properti setelah sempat memuncak pada 2011-2013. Tidak sedikit investor yang berinvestasi properti pada periode 2011-2013 belum terjual atau tersewa saat pembangunan properti tersebut rampung pada 2016-2018.
Hal ini tidak hanya menurunkan minat investor akibat unit investor yang belum terjual, tetapi juga meningkatkan kompetisi antara pemain properti baru dan properti seken. Kondisi berdampak pada penurunan penjualan produk baru pada 2016-2018.