JAKARTA, KOMPAS - Dalam masa persiapan menuju All England, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan “Jojo” Christie, tampil dalam kejuaraan Djarum Superliga Bulu Tangkis di Bandung, 18-24 Februari. Berdasarkan penampilan dalam kejuaraan beregu itu, banyaknya kesalahan saat bertanding menjadi kelemahan mereka.
All England 2019 akan berlangsung di Arena Birmingham, 6-10 Maret. Pada tunggal putra, Indonesia diwakili Anthony, yang menjadi unggulan kedelapan, Jojo, dan Tommy Sugiarto. Ketiganya, pada saat ini, menempati peringkat 10 besar dunia. Anthony di peringkat ketujuh, Jojo pada urutan kesembilan, dan Tommy ke-10.
Di Superliga, Anthony dan Jojo tampil membela tim Musica Trinity, sementara Tommy untuk Jaya Raya Jakarta. Pada ajang itulah, pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Hendry Saputra Ho memberi penilaian terakhir sebelum mereka berangkat ke Birmingham, Inggris, Sabtu (2/3/2019).
Hendry menilai, Anthony dan Jojo yang dilatihnya di pelatnas, masih banyak melakukan kesalahan. “Mereka belum konsisten. Bisa dapat 3-4 poin dengan pola main yang bagus, tetapi bisa hilang 4-5 poin dengan gampang,” kata Hendry di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta.
Penyebabnya beragam, di antaranya salah strategi, tidak bisa menjaga fokus, tidak percaya diri, dan kurang daya juang. “Penyebab yang pasti, sebenarnya hanya pemain yang tahu. Saya mencoba mengurangi kesalahan itu dengan melatih mereka secara teknis,” lanjut Hendry.
Dicontohkan, jika banyak kehilangan angka saat melakukan permainan net, latihan ditujukan untuk meningkatkan akurasi pukulan itu. “Kalau pertahanan kurang kuat, itu yang jadi fokus latihan. Kami coba perbaiki dengan detail berdasarkan kesalahan yang sering dilakukan,” jelas Hendry.
Saat tampil dalam Superliga, Jojo mengakui harus meningkatkan konsistensi permainan sepanjang pertandingan. Pada final Musica melawan Djarum Kudus, Jojo yang tampil sebagai tunggal kedua, kalah dari Shesar Hiren Rushtavito.
Sementara, bagi Anthony, Superliga menjadi ajang melatih mental. Selalu tampil sebagai tunggal pertama, dia memiliki tekanan berat untuk membuka kemenangan bagi tim. “Dengan tekanan itu, saya bisa mengeluarkan semua kemampuan yang saya punya. Tetapi, saya juga harus menjaga kondisi agar tak cedera,” kata Anthony yang mengalahkan Ihsan Maulana Mustofa (Djarum) dalam laga ketat di final.
Selain mengurangi kesalahan, Anthony dan Jojo juga harus mengantisipasi terjadinya permainan panjang dalam setiap pertandingan. Ini karena kok yang digunakan dalam turnamen-turnamen d Eropa, umumnya, memiliki laju yang pelan hingga repetisi pukulan bisa berlangsung lama. Kondisi ini menuntut daya tahan fisik.
Semifinal
Berdasarkan pengalaman menjuarai turnamen besar pada 2018 dan dengan peringkat 10 besar dunia pada saat ini, Anthony dan Jojo diharapkan tampil lebih konsisten pada 2019. Dengan kemampuan mereka, Hendry menilai, semifinal dalam turnamen berlevel tinggi, yaitu BWF World Tour Super 750 dan 1000, menjadi hasil yang wajar. All England, turnamen bulu tangkis yang digelar sejak 1899, adalah salah satu turnamen Super 1000, selain Indonesia dan China Terbuka.
Dalam perjalanan untuk menuju semifinal di All England—Anthony atau Tommy bisa bertemu Jojo pada semifinal—Jojo dan Anthony harus melewati lawan yang unggul dalam statistik pertemuan atas mereka. Jojo akan melawan Lee Dong-keun (Korea Selatan) yang dua kali mengalahkannya dari tiga pertemuan. Dengan statistik menang-kalah, 3-4, Anthony melawan Ng Ka Long Angus (Hongkong).
Jika bisa melewati babak pertama, Jojo berpelung bertemu Kidambi Srikanth (India/7) pada babak kedua dan Anthony melawan salah satu di antara pemain India, Sai Praneeth atau Prannoy H.S. Selanjutnya, Kento Momota (Jepang/1) dan Chou Tien Chen (Taiwan/3), masing-masing, bisa menjadi lawan Jojo dan Anthony.
Mengikuti All England sejak 2016, hasil terbaik Jojo adalah tampil pada babak kedua. Adapun Anthony, tak pernah bisa melewati babak pertama.
Jerman Terbuka
Dari turnamen Jerman Terbuka di Muelheim an der Ruhr, Indonesia menyisakan dua wakil pada perempat final yang berlangsung Jumat tengah malam hingga Sabtu dinihari WIB. Pada ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berhadapan dengan Wang Chi Lin/Cheng Chi Ya (Taiwan), sementara ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, melawan Du Yue/Li Yinhui (China).
Enam wakil lainnya kalah pada babak kedua, di antaranya Ruselli Hartawan, Fitriani, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow. Tontowi/Winny kalah dari Hafiz/Gloria, 13-21, 26-28.