logo Kompas.id
UtamaMemahami Penyebab Banjir...
Iklan

Memahami Penyebab Banjir Bili-bili dan Makassar

Oleh
Budiawan Sidik A.
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qUydG3iGmzNsLLj9vGQ6QUz71gc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190212_SUNGAI-JENEBERANG_H_web_1549977914.jpg
KOMPAS/DANIAL ADE KURNIAWAN

Jembatan putus akibat banjir bandang sepanjang sungai Jeneberang, Gowa, Sabtu (2/2/2019). Akses jalan yang menghubungkan Desa Bili-bili dengan Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa masih terputus. Banjir bandang di Sungai Jeneberang ini telah menewaskan 78 jiwa, dan ribuan warga mengungsi.

Jelang akhir Januari 2019 lalu, sebagian wilayah Sulawesi Selatan dilanda banjir bandang besar, salah satu terbesar sejak tahun 1976. Ada 14 daerah yang terdampak banjir bandang yakni, Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, Sidrap, Selayar, Sinjai, dan Tana Toraja.

Bencana air bah itu menewaskan setidaknya 78 orang dan beberapa orang hilang. Lebih dari 9.000 jiwa mengungsi, 22.000 unit rumah terendam, serta merusak tempat ibadah, pasar, sekolah, jembatan, dan jalan raya. Lebih dari 10.000 hektar sawah dan 180.000 tambak rusak terendam. Seluruh kerusakan dan kerugian harta benda tersebut menurut BPDB Sulsel, ditaksir mencapai Rp 125 miliar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000