MADRID, JUMAT – Hanya dalam jeda tiga hari, Real Madrid kembali menjamu Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (3/3/2019) pukul 02.45 WIB. Barca berambisi besar mengalahkan kembali “El Real” di kandangnya dan mengukir sejarah baru di el clasico.
El clasico, duel klasik di Spanyol antara Real dan Barca, itu seolah menjadi milik “El Barca” pada musim ini. Barca tidak terkalahkan di tiga pertemuan dengan Real musim ini. El Barca justru memenangi dua di antaranya, yaitu terakhir 3-0 di Bernabeu pada semifinal Piala Raja, Kamis (28/2) dini hari WIB lalu.
Namun, sejarah el clasico berkata, tidak pernah ada tim yang bisa menang beruntun di markas lawan dalam jeda hanya 32 jam. Tim-tim yang dipermalukan selalu menemukan cara untuk bangkit di laga berikutnya. Tak ayal, catatan sejarah itu menjadi tantangan bagi Barca yang tengah mengejar treble alias tiga gelar semusim.
Kemenangan akan membuat Barca mengubur ambisi Real meraih trofi Liga Spanyol musim ini. Saat ini, Barca di puncak klasemen, unggul sembilan poin dari Real di posisi ketiga. Kemenangan di kubu Barca akan membuat selisih poin itu kian melebar menjadi 12 poin. “Bakal ada laga besar lainnya Sabtu ini. Kami harus segera bersiap untuk laga ini,” tutur Luis Suarez, striker Barca, penuh optimisme.
Suarez, yang memborong dua gol di laga el clasico Kamis lalu, meyakini, timnya bisa mengulangi kemenangan di Bernabeu. “Saat itu, sebetulnya kami tidak bermain sesuai level yang kami inginkan. Meskipun demikian, kami mengatasi hal buruk itu dan menemukan cara untuk menang,” tutur Suarez dikutip Footbal-Espana.
Barca memang tampil keji di laga itu. Mereka memaksimalkan seluruh peluang yang dimiliki, yaitu dua tembakkan ke gawang. Sebaliknya, tim tuan rumah justru gagal membuat satu pun gol meskipun sempat menguasai jalannya laga dan membuat lebih banyak peluang gol, yaitu empat tembakkan. Inefektivitas serangan itu menjadi pekerjaan rumah yang tengah diatas Pelatih Real Madrid Santiago Solari.
Menurut Casemiro, gelandang Real, pihaknya telah menyiapkan pembalasan dendam atas Barca pada laga Minggu dini hari nanti. Dibenarkan Solari, Real harus tampil lebih keji jika ingin menunaikan dendam itu. “Sepak bola adalah tentang bagaimana memaksimalkan peluang yang dimiliki, bukan soal adil atau tidaknya sebuah laga berjalan,” tutur Solari.
Real memang tengah merapatkan barisan menjelang laga ini. Duel besar ini sangat penting bagi mereka untuk setidaknya memelihara ambisi menggenggam trofi Liga Spanyol, hal yang terakhir kali diraihnya dua musim lalu. Berbagai gangguan pun mereka singkirkan, termasuk kritik dari Alvaro Benito, pelatih tim muda Real.
Pelatih dipecat
Benito dipecat setelah mengomentari penampilan para bintang Real seperti Casemiro, Toni Kroos, dan Vinicius Jr, di laga semifinal Piala Raja Spanyol itu. Dengan terang-terangan ia antara lain berkata bahwa Casemiro sebetulnya tidak laik bermain semenit pun di laga itu. Ia juga mengkritik Kroos yang dianggapnya tidak mampu menjadi katalis atau mengangkat performa timnya ketika tengah terpuruk.
“Kroos sangatlah fantastis jika keadaan berjalan sesuai yang diinginkannya. Namun, ketika kondisinya sebaliknya, ia yang pertama meninggalkan kapal karam. Masalahnya (di Real) adalah para pemain (bintang) bermain jauh di bawah level mereka,” ujar Benito.
Posisi pelatih tim Real U-18 itu akan digantikan Raul Gonzalez, striker legendaris El Real. “Saya menghormati keputusan klub yang selalu saya bela ketika tampil di media. Saya merasa boleh berbicara bebas menyangkut tim yang saya cintai ini,” ujar Benito menanggapi kabar pemecatan itu.
Tak ayal, laga ini menjadi kesempatan bagi para bintang Real yang dikritik Benito untuk bangkit dan unjuk gigi. Salah satu pemain yang menjadi sorotan adalah Gareth Bale. Menurut koran Spanyol, AS, penyerang sayap asal Wales itu nyaris kehabisan waktu di El Real. Ia tampil buruk saat melawan Levante pekan lalu, dan Barca tiga hari lalu. Ia juga mangkir dari makan malam bersama tim. Bale pun dikabarkan akan dilepas Real akhir musim ini jika penampilan dan perangainya tak kunjung membaik. (AFP)