AUGSBURG, JUMAT — Pasukan ”Hitam Kuning”, Borussia Dortmund, begitu eksplosif pada awal musim Bundesliga. Marco Reus dan rekan-rekan sempat unggul sembilan poin dari Bayern Muenchen, bulan lalu. Namun, Dortmund kehilangan daya ledaknya setelah kembali kehilangan poin saat bertandang ke Augsburg.
Dortmund melanjutkan tren buruk seusai kalah 1-2 dari Augsburg di Stadion WWK Arena pada Sabtu (2/3/2019). Kekalahan itu menandakan sang pemuncak klasemen Bundesliga, 54 poin, telah kehilangan sembilan poin dalam lima laga terakhir.
Dari empat laga sebelumnya, Dortmund hanya mampu menang sekali melawan Bayer 04 Leverkusen, 3-2, pekan lalu. Sisanya berakhir imbang saat melawan Hoffenheim (3-3), Nurnberg (0-0), dan Eintracht Frankfurt (1-1).
Tren buruk itu menandakan masalah berarti di skuad asuhan Lucian Favre. Mereka sangat eksplosif pada awal hingga paruh musim, sempat unggul sembilan poin dari peringkat kedua, Bayern Muenchen, pada awal Februari 2019.
Kini, Dortmund hanya terpaut tiga poin dari Muenchen (51 poin). Adapun Muenchen menyisakan satu laga melawan Borussia Monchengladbach. Jika menang, poin keduanya sama.
Favre menilai timnya selalu kehilangan poin dari kesalahan yang tidak perlu. Seperti saat kalah dari Augsburg, dua gol dari striker Ji Dong-won berasal dari kesalahan pertahanan Dortmund.
”Seharusnya kami bisa menang hari ini. Kami punya peluang mencetak gol, tetapi tidak memanfaatkannya. Justru tim lawan yang nyaris tidak berpeluang menang mencetak dua gol karena kesalahan fatal kami. Ini sangat menyedihkan,” kata pelatih asal Swiss tersebut selepas laga.
Mantan striker Dortmund, Ji, mencetak gol pada menit ke-24 lewat skema serangan setelah pemain bertahan tim tandang, Dan-Axel Zagadou, terpeleset. Ji menceploskan bola ke gawang Roman Burki dari dalam kotak penalti.
Gol kedua terjadi pada menit ke-67 lewat skema serangan balik. Saat itu, barisan pertahanan Dortmund belum kembali setelah fokus menyerang. Ji tanpa pengawalan berarti berhasil mencungkil bola dari garis kotak penalti.
”Saya amat kecewa dengan dua gol itu. Gol yang sangat tidak layak. Kami mendapatkan gol-gol aneh saat ini dari kesalahan sendiri yang sebenarnya tidak sulit untuk mempertahankan itu,” kata Burki.
Selain pertahanan, barisan serang Dortmund pun belum menemukan ketajamannya. Dari total 69 persen penguasaan bola dan 13 tendangan, mereka hanya mampu membalas satu gol melalui Paco Alcacer.
Tumpulnya penyerangan Dortmund merupakan dampak dari cedera sang kapten dan top skor tim, Reus, sejak bulan lalu. Penyerang tim nasional itu baru kembali pada laga melawan Augsburn. Namun, dia hanya bermain 60 menit dengan kondisi yang belum mencapai seratus persen.
Reus mengatakan, kembalinya dia ke lapangan harus menjadi momentum perbaikan tim. Dia meminta kekalahan tersebut melecut rekan-rekannya.
”Kami harus benar-benar bermain seperti sebelumnya. Tidak bisa lagi seperti laga ini. Kami banyak peluang mencetak gol, tetapi tidak menyelesaikannya dengan baik. Ketika itu terjadi lagi, Anda akan selalu kalah,” ucap pemain yang sudah mencetak 13 gol di Bundesliga tersebut.
Pada Rabu (6/3/2019) pukul 03.00 WIB, Dortmund berkesempatan menghentikan tren buruk. Mereka akan menjalani laga kedua babak 16 besar Liga Champions menjamu Tottenham Hotspurs di Stadion Signal Igduna Park. Namun, mereka dalam misi yang cukup berat setelah tertinggal 0-3 pada laga pertama. (REUTERS)