Superblok Baru Southgate Residence Menyasar Pembeli dari Kalangan Atas
Oleh
HARYO DAMARDONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Sinar Mas Land meluncurkan produk unit properti dengan tiga kamar tidur di gedung apartemen Prime Tower Southgate Residence di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Produk properti ini ditawarkan bagi pembeli kelas menengah ke atas yang telah mapan secara ekonomi.
Prime Tower Southgate Residence adalah proyek di bawah PT Keikyu Itomas Indonesia, yakni perusahaan patungan (joint venture) bentukan PT Sinar Mas Land dengan dua korporasi Jepang, Keikyu Corporation dan PT Itochu.
Menurut Division Head Commercial Sinar Mas Land Stevanus Hartono, Sabtu (2/3/2019), Prime Tower terdiri atas 189 unit.
”Sebanyak 27 unit di antaranya adalah unit dengan tiga kamar tidur. Prime Tower sendiri adalah bagian dari area superblok yang direncanakan terdiri dari tiga gedung apartemen, satu gedung perkantoran, dan Mal Aeon,” kata Stevanus.
Luas unit apartemen dengan tiga kamar tidur ini mencapai 161 meter persegi. Setiap unit dilengkapi satu lift pribadi. ”Salah satu keunggulan unit tersebut adalah lebih banyak ruang privat,” ujar Koji Haruyama, Vice President Director PT Keikyu Itomas Indonesia.
Unit apartemen dengan dua kamar tidur juga dilengkapi lift pribadi. Luas unit bervariasi, mulai dari 92 meter persegi hingga 122 meter persegi. Adapun unit dengan satu kamar tidur seluas 68 meter persegi tidak dilengkapi lift pribadi.
Stevanus mengatakan, 40 persen material di Prime Tower dari Jepang, termasuk lift Hitachi. Tembok, atap, dan partisi gipsum merupakan produk Yoshino. Penyejuk ruangan serta kamera keamanan buatan Panasonic. Adapun jendela-jendela di gedung apartemen tersebut diproduksi YKK AP.
Dari segi teknologi, unit-unit di Prime Tower tidak lagi menggunakan kunci, tetapi sidik jari. Penghuni pun dapat mengirimkan kode respons cepat (QR code) kepada tamu yang hendak berkunjung. Kamera di pintu akan memindai kode QR dan pintu dapat terbuka secara otomatis. Semua ini ditopang teknologi perusahaan asal Jepang, KamarQ.
Dari segi teknologi, unit-unit di Prime Tower tidak lagi menggunakan kunci, tetapi sidik jari. Penghuni pun dapat mengirimkan QR code kepada tamu yang hendak berkunjung.
Di samping itu, sekitar 60 persen dari Southgate Residence merupakan ruang terbuka berupa taman lengkap dengan tumbuhan hijau sehingga penghuni dapat beraktivitas di luar.
Stevanus mengatakan, ciri ini membedakan Southgate Residence dengan superblok lain di tengah kota, seperti Grand Indonesia (Jakarta Pusat) dan Kuningan City (Jakarta Selatan).
Prime Tower ditargetkan selesai dibangun pada triwulan I-2021, menyusul Mal Aeon yang ditargetkan selesai kuartal II-2020. Sebelumnya telah dibangun Elegance Tower sebagai gedung apartemen pertama. Secara keseluruhan, superblok Southgate Residence akan selesai pada 2023. Total investasi pembangunan superblok ini Rp 3 triliun.
Menurut Stevanus, dengan harga paling murah Rp 2,5 miliar, 20 persen dari seluruh unit di Prime Tower telah terjual dengan total nilai sekitar Rp 160 miliar-Rp 170 miliar. Di sisi lain, 60 persen dari 169 unit Elegance Tower telah terjual dengan total Rp 375 miliar-Rp 400 miliar.
”Profil pembeli kami adalah warga berusia 30-60 tahun atau segmen menengah ke atas yang sudah mapan. Kebanyakan adalah pekerja di area perkantoran, baik di Southgate maupun di daerah TB Simatupang,” ujar Stevanus.
Koji menambahkan, apartemen ini juga menarget ekspatriat Jepang di Indonesia. Masyarakat Jepang telah mengenal Mal Aeon sehingga keberadaannya di superblok ini dapat memberikan daya tarik yang kuat.
Meski demikian, Presiden Direktur PT Keikyu Itomas Indonesia Osamu Funaki mengakui, cukup sulit bagi ekspatriat untuk memiliki hunian sendiri di Indonesia. Hal ini menjadi kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk berinvestasi dengan menyewakan unit apartemen. Imbal balik investasi bisa 8 persen-10 persen per tahun.
Terus berkembang
Menurut data Bank Indonesia, pasokan apartemen pada triwulan IV-2018 tumbuh 1,5 persen dari triwulan III. Adapun permintaan apartemen tumbuh 1,73 persen. Suku bunga kredit konsumsi pun turun ke 11,72 persen dari 11,90 persen. Hingga 2020, suplai apartemen di wilayah Jakarta saja bisa mencapai 62.116 unit dari 104 proyek (Kompas, 10 Januari 2018).
Sekretaris Jenderal Real Estat Indonesia Totok Lusida mengatakan, permintaan apartemen akan terus berkembang, terutama di Jakarta. Permintaan ini harus terus didukung dengan relaksasi rasio pinjaman terhadap aset (loan-to-value) serta pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Di sisi lain, pengembang juga perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat yang semakin berubah. Saat ini, generasi milenial menjadi pasar yang sangat potensial.
”Kaum milenial ingin kehidupan yang praktis. Apartemen menjadi menarik karena kemudahannya, seperti kedekatan dengan transportasi publik, cleaning service, dan sebagainya,” kata Totok.
Kaum milenial ingin kehidupan yang praktis. Apartemen menjadi menarik karena kemudahannya, seperti kedekatan dengan transportasi publik, cleaning service, dan sebagainya.
Meski demikian, harga apartemen terus merangkak naik. Di kota-kota penyangga Jakarta, apartemen studio dengan luas 20-25 meter persegi dijual minimal Rp 250 juta per unit. Di Jakarta, harganya dapat mencapai Rp 400 juta per unit.
Jika tidak diiringi peningkatan daya beli, krisis kepemilikan rumah rawan terjadi. Pada 2015 saja, kurangnya pasokan rumah di Jakarta mencapai 1,3 juta unit (Kompas, 30 Januari 2018). (KRISTIAN OKA PRASETYADI)