JAKARTA, KOMPAS - Festival Sarung Indonesia 2019 yang dihelat di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta, diguyur hujan, Minggu (3/3/2019) pagi. Agenda karnaval sarung di Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor yang rencananya dilaksanakan pukul 06.00, namun hingga pukul 09.00 pun belum bisa digelar karena hujan belum juga reda.
Peserta karnaval sarung sudah mulai berdatangan sejak pukul 06.00. Mereka mengenakan baju putih dan biru bertuliskan “Bangga Sarung Indonesia”. Selain itu, peserta karnaval juga mengenakan sarung sembari membawa papan pengumuman berbagai macam tulisan, seperti “Kuy Pake Sarung Kuy”.
Hujan deras mulai mengguyur sekitar pukul 06.08. Peserta pun panik dan berlarian mencari tempat berteduh, yakni di stan-stan yang disediakan panitia. Sementara itu, belum ada aktivitas di dua panggung utama. Sebuah mesin tenun terendam air hujan di panggung utama yang berada di bawah patung Bung Karno.
Koordinator karnaval sarung Nia Sjarifudin mengatakan, peserta karnaval sarung berjumlah 300 orang. Mereka berasal dari komunitas lintas iman, komunitas daerah dan sejumlah universitas di Jabodetabek. Selain pawai di Car Free Day, peserta akan menampilkan tarian daerah hingga sore nanti.
“Anak-anak sudah siap sejak pukul 05.00, berhubung cuaca hujan begini, ya bagaimana,” kata Nia, saat ditemui di tenda panitia.
Dalam keterangan tertulisnya, Ketua Umum Panitia Pelaksana Festival Sarung Indonesia IGK Manila menyatakan, festival ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Selain itu, festival ini ingin membangkitkan kebanggaan masyarakat terhadap sarung sebagai salah satu identitas budaya Indonesia.
“Perkembangan UMKM sarung saat ini tidak seindah motif-motif sarung. Perlu dorongan dan dukungan untuk memajukan UMKM sarung dalam rangka mendorong perekonomian rakyat,” kata Manila.
Hingga pukul 09.00, hujan masih turun di kawasan ini. Peserta karnaval memanfaatkan stan kosong untuk berteduh, sambil menyantap sarapan pagi. “Awet gini, Bang, hujannya. Gimana mau karnaval,” kata seorang peserta karnaval sarung.
Berdasarkan jadwal, acara yang diinisiasi Kelompok Kerja Toleransi, Dewan Kerajinan Nasional, dan Smesco Indonesia ini sedianya dibuka pukul 08.30. Festival ini rencananya akan berlangsung hingga pukul 18.00. Festival ini juga akan menampilkan karya mahasiswa jurusan fesyen dan SMK, juga penampilan khusus dari komunitas difabel.(INSAN ALFAJRI)