BOUNEMOUTH, SABTU – Liverpool kembali turun ke peringkat kedua setelah kemenangan tipis Manchester City atas Bournemouth. Tekanan kini berada di pundak “Si Merah”. Pasukan Jurgen Klopp wajib menang dari rival sekota, Everton, yang bertekad tidak membiarkan mereka juara.
Manchester City mengambil alih puncak klasemen setelah kemenangan 1-0 atas Bournemouth, di Stadion Dean Court, pada Sabtu (2/3/2019) malam WIB. Gol semata wayang dari Riyad Mahrez mengantarkan “The Citizens” meraih 71 poin di Liga Primer Inggris, unggul dua poin dari Liverpool.
Pelatih City Josep “Pep” Guardiola tidak memungkiri kemenangan itu akan memberikan tekanan kepada pesaing mereka. “Ini tugas kami untuk selalu menang dalam setiap laga. Untuk selalu menekan Liverpool. Hasil-hasil positif ini akan berdampak pada akhir musim,” katanya.
Meski hanya menang dengan selisih satu gol, City begitu eksplosif malam kemarin. Sergio dan Aguero dan rekan-rekan menekan sepanjang laga. Mereka mencatatkan 82 persen pengusaan bola dan 23 tendangan, sedangkan tim tuan rumah tidak diberikan kesempatan menendang sekali pun.
Hasil itu merupakan pernyataan kuat dari City. Bahwa mereka sedang dalam puncak penampilan. Bahkan Bournemouth yang menumpuk 11 pemain di pertahanan tak mampu menahan mereka.
Dengan menyisakan sembilan laga di Liga Primer, sangat mungkin mereka menyapu bersih semuanya. “Kami menampilkan salah satu performa terbaik yang pernah kami mainkan,” tambah Pep.
Untuk itu, tekanan berada di pundak Liverpool. Mereka wajib menang saat menjalani Derbi Merseyside, melawan rival sekota Everton. Jika seri atau kalah dari Everton, nasib juara bergantung kepada City.
Tekanan itu semakin berat mengingat sang rival sekota tidak akan membiarkan mereka juara. Pelatih Everton Marco Silva bertekad untuk memenangi pertandingan di depan publik sendiri, Stadion Goodison Park.
“Ini adalah pertandingan penting untuk kedua tim, juga City, khususnya pendukung kami. Pada Minggu nanti, saya yakin tim tidak butuh motivasi. Karena pemain kami akan termotivasi sendirinya untuk mengalahkan Liverpool untuk para pendukung,” kata Silva.
Pertandingan di Goodison Park tidak pernah mudah bagi “Si Merah” selama beberapa tahun terakhir. Dalam lima laga derbi terakhir, di kandang Everton, Liverpool hanya mampu meraih satu kemenangan tipis, 1-0, pada musim 2016/2017. Empat sisanya berakhir imbang.
Bahkan pada pertemuan terakhir, di Anfield, Desember 2018, Liverpool susah payah merebut tiga poin. Mereka baru bisa menentukan kemenangan pada menit ke 90+6 melalui Divock Origi.
Klopp mengaku tidak gentar menghadapi sang rival. Dia meyakini anak asuhnya mampu mengatasi tekanan setelah puasa gelar liga sejak 28 tahun lalu. Apalagi, pada pertandingan sebelumnya Liverpool berhasil melumat Watford, 5-0.
“Tentu saja mereka, pendukung Everton, tidak ingin melihat kami menang dan juara. Begitu juga sebaliknya. Tetapi kami sedang dalam performa bagus. Ketika bermain bagus, Anda tidak meninggalkannya dalam satu jam. Performa itu akan terbawa sepanjang minggu,” ucap Klopp.
Kepercayaan diri pasukan “Si Merah” membumbung tinggi karena kembalinya penyerang andalan Roberto Firmino. Pemain asal Brasil itu sudah kembali berlatih dengan klub. Meski begitu, Klopp belum memastikan kesiapan Firmino untuk menemani Sadio Mane dan Mohamed Salah di lini serang. (REUTERS)