LIVERPOOL, MINGGU — Juergen Klopp, Manajer Liverpool, menjadikan faktor embusan angin kencang sebagai alasan penyebab hasil imbang melawan Everton di Derbi Merseyside. Tidak hanya memengaruhi jalannya laga, akibat embusan itu, kini angin segar perebutan gelar Liga Primer Inggris mendekat ke kota Manchester, menjauhi Anfield, markas ”Si Merah”.
Edisi ke-233 Derbi Merseyside pada Minggu (3/3/2019) malam WIB di Stadion Goodison Park berakhir imbang tanpa gol, 0-0. Sepanjang laga, rival sekota ini bergantian menyerang. Akan tetapi, keduanya kesulitan mendapatkan peluang matang.
Satu-satunya peluang emas berasal dari penyerang Liverpool, Mohamed Salah. Pencetak 17 gol di Liga Primer 2018/2019 itu nyaris membuat timnya unggul. Namun, penyelesaian akhirnya masih membentur tangan kiper Everton, Jordan Pickford, saat berhadapan satu lawan satu.
Klopp meyakini timnya sudah maksimal pada laga tersebut. Meski begitu, dia menilai faktor angin kencang di Stadion Goodison Park membuat timnya kesulitan dalam menyerang. Salah dan rekan-rekannya kerap salah menebak arah bola.
”Pertandingan yang amat sangat sulit untuk alasan lain. Saya tahu banyak yang tidak menyukai ketika saya membicarakan ini, tetapi angin datang dari segala sudut. Anda bisa melihat itu mengganggu kami di banyak situasi,” kata pelatih asal Jerman tersebut.
Angin itu mengusik gaya bermain Liverpool. Mereka tidak bisa dengan sempurna mengandalkan umpan silang dan umpan lambung cepat. Arah bola tidak bisa diprediksi saat berada di udara. Pemain Liverpool pun kerap salah antisipasi ketika mendapatkan peluang di depan gawang. ”Bola sangat sulit dikontrol. Padahal, kami memiliki tiga sampai empat peluang bagus,” lanjutnya.
Akibat persoalan angin itu, Liverpool kini berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan 70 poin. Hasil imbang membuat mereka tertinggal satu poin di bawah pemuncak klasemen, Manchester City.
Setelah mendapatkan angin segar pada awal tahun, sempat unggul tujuh poin atas City, Liverpool kembali dalam posisi tertekan. Penentuan juara berada di tangan City. Jika mereka memenangi sisa sembilan laga Liga Primer, sang juara bertahan akan kembali merebut gelar.
Meski posisi telah berbalik, Klopp meminta anak asuhnya tidak khawatir karena ini baru awal Maret. ”Siapa yang ingin menjadi pemuncak klasemen pada awal Maret? Itu memang bagus, tetapi masih banyak laga yang harus dimainkan. Di posisi saat ini, saya baik-baik saja untuk mengejar mereka (City),” ucapnya.
Sementara itu, hasil imbang tanpa gol membuat Liverpool dalam tren kurang baik. Dalam tiga dari empat laga terakhir, mereka tidak mampu mencetak gol dan membuat laga berakhir 0-0. Sementara itu, top skor mereka, Salah, tidak mencetak gol dalam tiga laga beruntun untuk pertama kali sejak datang ke Anfield.
Gelandang Liverpool, Jordan Henderson, meminta rekan-rekannya tetap percaya diri dan positif. ”Kami masih berada dalam perburuan (gelar). Kami hanya perlu fokus. Seperti yang kami katakan, kami akan mengambil laga demi laga dari sekarang hingga akhir musim,” kata pemain tim nasional Inggris tersebut.
Stadion Goodison Park masih menjadi momok bagi Liverpool. Mereka hanya mampu meraih tiga poin penuh satu kali dari tujuh kunjungan terakhirnya.
Pelatih Everton Marco Silva memuji pendukung yang hadir di Goodison Park. ”Atmosfer di stadion luar biasa. Sebesar 20-30 persen pekerjaan kami selesai karena keberadaan mereka. Mereka adalah pemain ke-12 untuk kami,” kata Silva kepada Sky Sports.
Walaupun tidak mampu menang di kandang, hasil ini sudah sesuai dengan ekspektasi Silva. Pelatih asal Portugal ini ingin mewujudkan keinginan pendukung Everton untuk menggagalkan sang rival menjadi juara Liga Primer musim ini. (Reuters/AFP)