JAKARTA, KOMPAS — Bong Sukamto (31), warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, gantung diri di kamar mandi khusus petugas, Minggu (3/3/2019) pukul 17.00. Polisi masih menyelidiki penyebab korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, gantung diri.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Jatinegara Komisaris Rudy Haryanto di Jakarta, Senin (4/3/2019), mengatakan, korban merupakan warga binaan asal Jawa Barat yang divonis 10 tahun kurungan. Ia tewas gantung diri menggunakan sisa tali rafia sepanjang 25 sentimeter.
”Ia gantung diri di pipa atas kamar mandi setinggi 2 meter,” kata Rudy saat dikonfirmasi.
Rudy mengatakan, penemuan jasad korban berawal dari seorang warga binaan yang curiga karena korban tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Setelah menunggu beberapa menit dan mengetuk pintu, korban tidak menjawab dan keluar.
Akhirnya, bersama warga binaan lainnya dan petugas mendobrak pintu. ”Korban sudah jatuh di lantai dan terdapat tali rafia tergantung di atas pipa air. Potongan tali rafia juga masih menjerat leher korban,” kata Rudy.
Berdasarkan penuturan saksi, korban masuk kamar mandi saat petugas dan warga binaan lainnya hendak menjalankan shalat Ashar. Rudy mengatakan, mungkin saat itu ia melihat kondisi sepi dan menjalankan niatnya untuk bunuh diri.
Saat ini polisi sudah berkoordinasi dengan pihak LP Cipinang untuk menghubungi keluarga korban. Sementara jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Rudy mengatakan, belum mengetahui motif korban bunuh diri dan akan menyelidiki penyebab korban mengakhiri hidup dengan cara yang tragis, gantung diri.
Menurut data WHO tahun 2015, sebanyak 800.000 orang bunuh diri tiap tahun sehingga jika dirata-ratakan, tiap 40 detik ada orang yang bunuh diri. Indonesia menempati peringkat ke-172 dari 183 negara dalam kasus bunuh diri.
Bunuh diri berkontribusi terhadap 1,4 persen kematian di seluruh dunia dan menempati peringkat ke-17 penyebab kematian tertinggi untuk segala umur. Anak muda dengan rentan usia 15-29 tahun termasuk kelompok yang paling rentan bunuh diri. (AGUIDO ADRI)