PURWAKARTA, KOMPAS – Faktor kelelahan pengemudi sering memicu kecelakaan di jalan tol. Minggu (3/3/2019) malam, lima orang tewas saat mini bus menabrak truk di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kilometer 78.300. Pengemudi mini bus Mitsubishi Elf bernomor polisi E 7027 KA diduga lelah dan mengantuk sehingga menabrak bagian belakang truk.
Hadi Kusno (43), pengemudi mini bus, dan penumpangnya, Istikoming (48), tewas di lokasi kejadian. Tiga penumpang lainnya, Muhasim (85), Muslikhah (59), dan Sunardi (45), meninggal setelah dievakuasi ke Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta.
Sementara 10 penumpang mini bus lainnya mengalami luka ringan. Tiga di antaranya masih balita. Semua korban merupakan warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Purwakarta Ajun Komisaris Ricky Adi Pratama mengatakan, kecelakaan terjadi di wilayah Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sekitar pukul 21.00. Kedua kendaraan datang dari arah Jakarta menuju Cirebon.
Saat melintas di jalan lurus, mini bus diduga melaju dengan kecepatan di atas 100 km per jam. “Dugaan awal, sopir mini bus lelah dan mengantuk sehingga menabrak truk di depannya,” ujarnya, Senin (4/3).
Kecelakaan itu menyebabkan bagian depan bus hancur. Kacanya pecah dan rangka bagian depan tidak lagi berbentuk. Sementara bagian belakang truk tidak mengalami kerusakan parah.
Dugaan awal, sopir mini bus lelah dan mengantuk sehingga menabrak truk di depannya
Ricky mengatakan, saat kecelakaan, cuaca cerah. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan sistem Traffic Accident Analysis. Sistem ini digunakan untuk mendapatkan gambaran lokasi kecelakaan pada sebelum, saat, atau sesudah kecelakaan terjadi.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi. Dua di antaranya adalah petugas derek dan petugas medis di Tol Cipali. Keterangan saksi dan hasil olah TKP akan disimpulkan untuk mengetahui secara utuh penyebab kecelakaan.
Kecelakaan tabrak belakang berulang kali terjadi di Tol Cipali. Maret tahun lalu, enam orang tewas saat sebuah mobil menabrak truk di km 81, Desa Kertamukti, Kecamatan Campaka.
Desember 2017, sebuah mobil menabrak truk di km 130, Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Akibatnya, tiga penumpang mobil tewas di lokasi kejadian. Umumnya kecelakaan dipicu pengemudi lelah dan mengantuk, serta faktor lain, seperti kondisi cuaca dan ban mobil pecah.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jabar Komisaris Besar M Aris mengatakan, kecelakaan di tol, terutama pada malam hari, sering dipicu faktor kelelahan dan mengantuk. “Sopir lelah karena mengemudi dalam perjalanan jauh. Sebaiknya tidak memaksakan diri,” ujarnya.
Menurut Aris, terdapat sejumlah faktor penyebab kecelakaan, di antaranya faktor manusia, kendaraan, dan alam. Faktor manusia menjadi yang paling sering menyebabkan kecelakaan di tol.
Sopir lelah karena mengemudi dalam perjalanan jauh. Sebaiknya tidak memaksakan diri
Aris juga mengimbau pengendara untuk mematuhi batas laju kendaraan di tol yaitu kecepatan minimum 60 km per jam dan maksimum 100 km per jam. “Tidak hanya terlalu kencang, terlalu lambat juga berbahaya. Perbedaan kecepatan yang signifikan bisa menyebabkan kecelakaan,” ujarnya.
Aris mengatakan, pihaknya kerap berpatroli untuk memantau kecepatan kendaraan di tol. Namun, jumlah petugas sangat terbatas sehingga tidak dapat mengawasi semua kendaraan.
“Kami mengusulkan ke pengelola tol untuk memasang kamera pengawas. Dengan begitu, pengawasan dapat dilakukan lewat monitor sehingga lebih efektif,” ujarnya.