JAKARTA, KOMPAS — Penambahan moda transportasi memberi alternatif bagi masyarakat untuk menggunakan moda selain pesawat. Akibatnya, pertumbuhan jumlah penumpang pesawat turun.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang pesawat untuk penerbangan domestik pada 2018 sebanyak 102,05 juta orang atau tumbuh 5,83 persen secara tahunan.
”Tumbuh, tetapi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya,” kata Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Kristi Endah Murni, di Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Pertumbuhan pada 2018 lebih lambat dari 2017 yang sebesar 8,92 persen dan 2016 yang mencapai 16,99 persen.
Kami tidak melakukan upaya khusus untuk menggaet penumpang pesawat, selain memberikan pelayanan sebaik-baiknya.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengakui, jumlah penumpang turun terutama di Jawa.
”Hal ini karena keberadaan jalan tol Trans-Jawa dan tersedianya moda transportasi lain yang menjadi alternatif bagi masyarakat,” kata Askhara yang juga Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Inaca).
Saat ini Garuda Indonesia lebih mengembangkan pasar ke luar Jawa, antara lain Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur.
Sejauh ini, tambah Askhara, jumlah penumpang ke luar Jawa, seperti Medan, Makassar, dan Papua, masih stabil.
Sementara ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J Rachbini, berpendapat, jika ingin meningkatkan jumlah penumpang, Komisi Pengawas Persaingan Usaha harus memastikan apakah ada duopoli dalam penetapan harga tiket pesawat.
VP Public Relation PT Kereta Api Indonesia (Persero) Agus Komaruddin mengakui, ada peningkatan penumpang kereta api setelah harga tiket pesawat naik. ”Kami tidak melakukan upaya khusus untuk menggaet penumpang pesawat, selain memberikan pelayanan sebaik-baiknya,” kata Agus.
KAI juga tidak bisa serta-merta menambah kereta atau perjalanan kereta untuk menampung penumpang kereta sebab sarana dan pengaturan lalu lintas kereta api terbatas.
”Tahun ini kami memesan 432 gerbong kereta baru, tetapi tidak bisa langsung menambah kapasitas karena ada proses sertifikasi dan sebagian dipakai menggantikan gerbong-gerbong yang sudah tua,” kata Agus. (ARN)